Lantik 6 Pejabat PTP Setda NTT, Gubernur VBL : Perlu Super Tim

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Sebanyak 6 (enam) pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (PTP) lingkup Setda NTT, dilantik dan diambil sumpah/janji jabatan pada Rabu siang, 30 Desember 2020 di aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT.

Enam pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang dilantik di antaranya :

  1. Ondy Christian Siagian, S.E., M.Si. Jabatan Lama : Kepala Bagian Pembinaan Advokasi Pengadaan Barang Jasa dan Administrasi Pembangunan – Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Provinsi NTT, Jabatan Baru : Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT;
  2. Viktorinus Manek, S.Sos., M.Si. Jabatan lama : Kepala Badan Penghubung Provinsi NTT, Jabatan baru : Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi NTT;
  3. Iin Andriani, M.Kes. Jabatan lama : Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat – Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Jabatan baru : Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi NTT;
  4. Petrus Seran Tahuk, Jabatan lama : Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat – Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTT, Jabatan baru : Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi NTT;
  5. George M. Hadjo, S.H. Jabatan lama : Kepala Bagian Tata Usaha Keuangan Biro Umum Setda Provinsi NTT, Jabatan baru : Kepala Biro Umum Setda Provinsi NTT;
  6. Bertoldus Lalo, M.M. Jabatan lama : Sekretaris Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi, Jabatan baru : Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi NTT.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengatakan untuk dapat mewujudkan pembangunan daerah yang hebat, maka diperlukan visi dan mimpi besar juga dengan dukungan semangat yang besar dan pola cara kerja yang luar biasa.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) didampingi Wakli Gubernur NTT, Josef Nae Soi, memberikan sambutan, usai mengambil sumpah 6 Pejabat PTP Lingkup Setda NTT

“Kita semua punya mimpi besar untuk mengangkat martabat dan kehormatan Provinsi NTT ini dalam segala hal. Harus dalam bentuk pembangunan yang hebat dengan semangat besar dan cara kerja yang luar biasa. Tidak dengan cara-cara biasa. Dengan jabatan yang diperoleh, tentu ada tanggung jawab besar dengan program kerja yang inovatif dan kreatif,” papar VBL.

Misalnya, imbuh Gubernur VBL, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan harus turun cek di lapangan. Pantau juga masalah sampah, juga jawasan hutan yang rusak untuk dipulihkan kembali. Penting juga dilihat kawasan hutan yang berpotensi untuk masuk bidang pariwisata, kawasan mana yang berpotensi untuk lahan pertanian. Koordinasi pada dinas terkait dan harus mencapai pada titik itu.

“Saya minta jangan kerja sendiri-sendiri, harus kolaborasi dengan kesatuan gerakan,” tegas Gubernur VBL.

Ia menambahkan, pentingnya membangun Super Tim dalam setiap program untuk mencapai target. “Masyarakat punya ekspektasi besar pada kita maka target-target kerja harus bisa dicapai untuk kesejahteraan,” jelasnya.

Lanjut VBL, “Saya juga mempercayakan pada Pejabat yang dilantik tentunya punya kemampuan manajerial yang baik. Arahkan bawahan sehingga mereka juga bekerja dengan giat harus mampu mengorganisir dan beri semangat pada mereka.”

VBL pun menyoroti masalah stunting dan demam berdarah. “Ke depan, saya mau obat-obatan yang dikirim ke NTT itu harus 1 tahun 6 bulan menuju expired. Selama ini saya cek ternyata banyak obat-obatan yang didatangkan itu, 3 bulan sebelum expired dan tentunya merugikan kita. Oleh sebab itu, akan kita akan bersurat ke Menteri Kesehatan dan tembusan pada Bapak Presiden terkait hal ini,” tandasnya.(*)

Sumber berita dan foto (*/Meldo—Humas dan Protokol Setda NTT)

Editor (+roni banase)