Wakil Bupati Belu Desak Lurah Fatubenao Copot RT, Larang Wartawan Liput

Loading

Belu-NTT, Garda Indonesia | Usai menjalani masa cuti kampanye Pilkada Belu 2020 selama 71 hari, Wakil Bupati Belu, JT Ose Luan meminta Lurah Fatubenao, Kecamatan Kota Atambua, Joseph Kaseng Laka untuk mencopot para Ketua RT yang menolak bantuan air bersih dari paket SAHABAT Jilid II.

Desakan tersebut disampaikan Calon Wakil Bupati paket SAHABAT Jilid II, JT Ose Luan dalam Rapat Koordinasi Pimpinan Perangkat Daerah, Camat dan Lurah Se-Kabupaten Belu bersama Wakil Bupati Belu di Aula Gedung Wanita Betelalenok Atambua, pada Senin, 7 Desember 2020.

“Laporan ini, aduh Tuhan Allah e. Lurah ini dengan RT-nya bergerak. RT larang orang yang pergi beri air minum. Lurah Fatubenao, ada? RT-RT begitu copot! “Lurah mana lagi? Siapa yang teken itu SK? Ya, Lurah perhatikan! Tapi, Lurah sama dia punya RT yang berbeda itu, silakan dia lanjut. Nanti baru kita… Hahaha… Kasihan, “ ungkap Ose Luan dengan nada mengancam.

Selain para RT dan Lurah, para Camat dan Staf di kecamatan pun tidak lepas dari pantauan Wakil Bupati Belu. Menurutnya, politik tahun 2020 ini telah menimbulkan kerja sama berantakan di tingkat kecamatan.

“Demikian juga kecamatan. Kepala mengintai bawahan, bawahan mengintai atasan. Aii memang. Memang korps sudah rusak. Korps su dodok (hancur, red). Korps sudah hancur. Kepala lapor bawahan, bawahan lapor kepala. Hahaha…, menjadi sebuah lelucon,” ucap mantan Sekda Belu itu.

Ose Luan juga mengancam para Lurah dan staf kelurahan yang tidak mendukung Calon Petahana dalam Pilkada Belu 2020. Menurutnya, ia telah menghafal semua orang yang mendukung Petahana, termasuk yang tidak mendukung. “Catatan itu di saya punya otak. Saya tidak melihat siapa yang ke sini, ke situ, ke saya, ke siapa. Saya catat di otak saja, karena otak saya yang dikatakan pikun ini ternyata masih bisa punya komputer yang bagus. Aduh kasihan ee,” tuturnya.

Ose Luan, bahkan mengatakan secara gamblang melarang wartawan yang menurutnya berasal dari luar tidak boleh mempublikasikan kegiatan rapat koordinasi tersebut. Ose Luan berdalil, pertemuan itu terbatas.

“Ini, ada wartawan dari luar? Ini, tidak untuk di-facebook-kan. Sampai ke facebook. Kalau ada yang munculkan itu, saya punya hak untuk menggugat. Bisa paham? Karena, kadang – kadang merilis itu ambil satu kata sepotong, merilis jadi persoalan. Saya tidak mau yang begitu. Jadi, untuk ini terbatas. Ade-ade tidak usah catat karena ini pertemuan birokrat. Saya hanya mau mengingatkan bawahan supaya jangan sakit. Saya tidak mau bawahan saya itu sakit”, tuturnya. (*)

Penulis: (*/Herminus Halek)