Jembatan Putus dan 809 Rumah Terendam Akibat Banjir di Halmahera Utara

Loading

Maluku Utara, Garda Indonesia | Sebanyak 1.801 jiwa mengungsi akibat banjir di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Sabtu, 16 Januari 2021 pukul 12.00 WIT dengan tinggi muka air 50—100 sentimeter.

Perincian dari kerugian material akibat bencana tersebut antara lain satu unit jembatan terputus, 809 unit rumah terendam, tiga unit rumah terbawa banjir dan dua unit rumah rusak berat.

Sementara itu, terdapat lima kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Kecamatan Kao Barat, Kecamatan Halmahera Utara, Kecamatan Galela Barat, Kecamatan Galela Selatan dan Kecamatan Loloda Utara.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara melakukan kaji cepat, berkoordinasi dengan instansi terkait, masyarakat dan relawan serta tim gabungan dalam melakukan evakuasi masyarakat kena dampak.

Selain itu, BPBD Kabupaten Halmahera Utara juga mendirikan tenda pengungsi di perbatasan antara Desa Pitago dan Desa Kai dan memantau banjir saat ini telah berangsur surut.

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Provinsi Maluku Utara berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir.

Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga di tengah musim hujan yang akan terjadi di sejumlah wilayah hingga Februari 2021.

Sumber berita dan foto (*/Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB)

Editor (+roni banase)