Komunitas Literasi Terang Entaskan Buta Aksara di Tapal Batas Indonesia—RDTL

Loading

Belu-NTT, Garda Indonesia | Peluncuran Komunitas Literasi Terang dihelat di Padang Sabana Fulan Fehan pada Minggu, 24 Januari 2021. Komunitas ini lahir atas inisiasi dari pemuda dan pemudi tapal batas Lakaan yang peduli terhadap keberadaan literasi karena semakin punah dan terkungkung dalam buta aksara di tapal batas negara Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).

Sekitar 20 anggota Komunitas Terang Lakaan hadir dengan melakukan lapak baca bersama dan diskusi tentang bertema “Pentingnya Peran Pemerintah dan Lembaga Masyarakat terhadap Literasi di Pandemi Covid-19”.

Peluncuran Komunitas Terang Lakaan berlangsung di Padang Sabana Fulan Fehan, Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupeten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan dihadiri oleh anggota dari tingkat SD, SMP, dan SMA hingga perguruan tinggi dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

“Kita sebagai pemuda Lakaan bersyukur bisa meluncurkan komunitas ini meski di tengah pandemi. Kita yakin dan percaya komunitas Literasi ini akan sangat membantu teman-teman semua di bidang pendidikan dan juga sebagai wadah untuk mendukung pemerintah di bidang pendidikan,” ucap selaku Ketua Komunitas Literasi Terang Lakaan, Seven Tato.

Komunitas Terang Lakaan, tandas Seven Tato, bergerak dari hal kecil dengan menggunakan metode tertentu agar menarik simpati semua Penggiat Literasi.

“Dan kita berharap agar tetap produktif dan totalitas untuk kemanusiaan di bidang pendidikan,” pungkasnya. (*)

Sumber berita dan foto (*/mario lody)

Editor (+roni banase)