Kolaborasi dengan Kalbe, 11 Provinsi Jadi Mitra Ekonomi Kementerian PPPA

Loading

Jakarta, Garda Indonesia | Pada momentum peringatan Hari Perempuan Internasional, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) dan PT Kalbe Farma, Tbk. melalui Fatigon meresmikan secara simbolis kolaborasi dalam mendukung “Perempuan Kebanggaan Indonesia, Perempuan Wirausaha” di Kantor Kemen PPPA Jakarta pada Senin, 8 Maret 2021.

Kolaborasi yang didukung juga oleh UN Women, UNDP, dan Women’s World Banking rencananya akan dilakukan di 11 provinsi ini dilakukan sebagai upaya pemberdayaan perempuan terutama di tengah kondisi ekonomi yang porak-poranda akibat pandemi Covid-19. Kesebelas provinsi yang menjadi target sasaran merupakan provinsi mitra ekonomi Kemen PPPA mencakup Jawa Tengah, NTB, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Kep. Bangka Belitung, Aceh, Lampung, Sulawesi Utara, Kalimantan Tengah, Gorontalo, dan Papua Barat.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Bintang Puspayoga yang membuka acara secara resmi melalui daring mengatakan pandemi Covid-19 telah memperberat ketimpangan yang dirasakan oleh perempuan. Tidak hanya mengakibatkan krisis kesehatan, pandemi juga mengguncang sektor ekonomi. “Jika tidak ditangani dengan baik, krisis ekonomi dapat membawa dampak jangka panjang pada kehidupan perempuan. Oleh karena itu, peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan menjadi peluang bersama untuk dapat keluar dari situasi krisis yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19,” jelasnya.

Menjadikan pemberdayaan perempuan sebagai solusi, menurut Menteri Bintang bukan tanpa sebab, tuturnya kekuatan perempuan di bidang ekonomi, khususnya kewirausahaan sangat besar. Berdasarkan Data Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Besar di Indonesia pada 2014—2018, dari total usaha yang berjumlah 64 juta unit usaha, 99,99% usaha di Indonesia adalah UMKM, serta lebih dari 50% usaha mikro dan kecil di Indonesia dimiliki dan dikelola oleh perempuan.

“Bagi para perempuan, pemberdayaan ekonomi tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk memperoleh pendapatan semata tetapi juga alat untuk memerdekakan diri dari jerat kekerasan dan diskriminasi yang mengikat mereka,” ujar Menteri Bintang.

Pemerintah turut memberikan perhatian khusus terhadap keberlangsungan UMKM di masa pandemi ini seperti program subsidi bunga, dukungan pembiayaan, dan juga penjaminan akan kembali dilanjutkan di tahun 2021. Kemen PPPA juga terus melakukan upaya-upaya untuk mendukung pemberdayaan ekonomi kelompok perempuan secara luas. Mulai dari menginisiasi model pengembangan Industri Rumahan (IR) sesuai dengan Peraturan Menteri PPPA Nomor 2 Tahun 2016 yang saat ini terdapat 3.764 pelaku usaha yang tersebar di 46 desa/kelurahan, 21 kabupaten/kota dan 16 provinsi, mengumpulkan data kuantitatif maupun kualitatif sebagai landasan untuk melakukan advokasi ke kementerian atau lembaga terkait, membangun sinergi dengan berbagai lembaga masyarakat yang membawahi para perempuan pengusaha serta dunia usaha.

Menteri Bintang berharap Hari Perempuan Internasional dapat menjadi momentum untuk membangkitkan kembali semangat bersama dalam mengawal kerja-kerja pemberdayaan perempuan, khususnya di bidang ekonomi sebab upaya pemberdayaan perempuan membutuhkan bantuan dan dukungan dari banyak pihak.

Menteri Bintang juga menyampaikan apresiasi atas inisiasi dan kolaborasi yang dilakukan Kalbe Consumer Health melalui Fatigon bersama Kemen PPPA dalam mendukung pemberdayaan perempuan di Indonesia melalui program pendampingan kewirausahaan. Ia juga memberikan apresiasi kepada perempuan kebanggaan Indonesia yang tetap tegar berjuang dan memberikan kontribusi dalam bergeraknya roda ekonomi bangsa di tengah pandemi Covid-19.

“Saya sangat mengapresiasi inisiasi yang terbentuk antara Kemen PPPA dengan Kalbe Consumer Health melalui Fatigon kepada perempuan Indonesia untuk mendorong pemberdayaan perempuan dan meningkatkan peran perempuan sebagai sosok yang tangguh dalam mendukung perekonomian bangsa dan menjadi perempuan kebanggaan Indonesia,” tutur Menteri Bintang.

Para penerima Penghargaan Perempuan Kebanggaan Indonesia

Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk, Bernadette Ruth Irawati Setiady menjelaskan bahwa PT. Kalbe Farma Tbk sebagai perusahaan kesehatan di Indonesia, selalu berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Ira memaparkan bahwa saat ini pembatasan aktivitas masyarakat yang dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian, termasuk mempengaruhi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya yang dikelola atau dimiliki oleh perempuan. ”Mereka mengalami penurunan pendapatan, kesulitan mendapatkan bahan baku dan tidak sedikit juga yang gulung tikar. Setidaknya pendapatan dari usaha keluarga menurun sebesar 82%,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Kalbe menyambut antusias kolaborasi pihaknya dengan Kemen PPPA melalui program pemberdayaan dengan tema “Perempuan Kebanggaan Indonesia, Perempuan Wirausaha” yang dilakukan bersama Fatigon dan rencananya berlangsung di 11 provinsi.

Ira menegaskan bahwa program kewirausahaan yang akan dilakukan berupa pelatihan potensi pengembangan herbal/kerajinan batik, pengembangan basic skill untuk industri rumahan, pendampingan industri rumahan dan juga pameran industri rumahan. Pelatihan ini akan menjangkau UMKM kelompok perempuan secara luas yang sejalan dengan prioritas Kemen PPPA periode kerja 2020—2024.

Penghargaan “Perempuan Kebanggaan Indonesia”

Untuk mengapresiasi geliat perempuan di tengah pandemi Covid-19, Kemen PPPA memberikan penghargaan “Perempuan Kebanggaan Indonesia”. Penghargaan ini diberikan kepada sembilan perempuan dengan peranan terbaik yang dinilai telah berjuang, bekerja keras mendorong pemberdayaan perempuan di Indonesia.

Penerima penghargaan Perempuan Kebanggaan Indonesia:

  1. Ir. Zulminarni, MS. Perempuan Inspiratif Terhadap Pemberdayaan Perempuan (Ketua Pengurus Yayasan Pemberdayaan PEKKA/Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga).
  2. Hanna Keraf, Perempuan Inspiratif Terhadap Pemberdayaan Perempuan (Co-founder & Direktur Komunitas dan Kemitraan Du Anyam).
  3. Mia Ariyana, Perempuan Inspiratif Terhadap Pemberdayaan Perempuan (Direktur ASPPUK/Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil).
  4. Bernadette Ruth Irawati Setiady, Pebisnis Perempuan Inspiratif.
  5. Anne Avantie,  Perempuan Inspiratif Terhadap Pemberdayaan Perempuan melalui Yayasan Anne Avantie.
  6. Dian Sastrowardoyo, Perempuan Inspiratif Terhadap Pemberdayaan Perempuan melalui Yayasan Dian Sastrowardoyo
  7. Vidi A. Damayanti, Perempuan Pelaku Usaha Inspiratif yang gigih meningkatkan kewirausahaan perempuan di Indonesia.
  8. Damisih, Pelaku Industri Rumahan, Perempuan yang gigih meningkatkan kewirausahaan perempuan di Kabupaten Rembang.
  9.  Zaenab Hafit, Pendamping Industri Rumahan, Perempuan yang gigih meningkatkan kewirausahaan perempuan di Kabupaten Rembang

Sementara, Head Of Consumer Health PT Kalbe Farma, Tbk., Feni Herawati mengatakan tubuh yang sehat dan berenergi menjadi salah satu modal bagi perempuan untuk berjuang khususnya di masa pandemi ini. “Semangat dan Perjuangan Perempuan Kebanggaan Indonesia menginspirasi Fatigon sebagai suplemen kesehatan, energi, dan daya tahan tubuh dalam negeri untuk terus berkontribusi mendukung Perempuan Indonesia menggapai mimpi-mimpinya” kata dia.

Selain itu, Inovasi Kalbe melalui Fatigon telah memberikan ruang bagi perempuan untuk terus berperan aktif dalam kegiatan pemasaran seperti melibatkan Local Creator Perempuan, stakeholder perempuan di Apotek seperti Apoteker dan frontliner serta SPG (Sales Promotion Girl). Fatigon juga turut serta dalam Pemberdayaan UMKM Perempuan di Indonesia bersama Anne Avantie khususnya dalam pelatihan produksi masker batik dan edukasi kesehatan kepada UMKM. (*)

Sumber berita dan foto (*/Biro Hukum dan Humas Kementerian PPPA

Editor (+roni banase)