Kupang-NTT, Garda Indonesia | Orang Muda Katolik (OMK) Kapela Hati Kudus Yesus (HKY) Bimoku, Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui, Keuskupan Agung Kupang kembali menghelat kegiatan pendalaman iman. Kegiatan itu dilaksanakan pada Jumat 25 Juni 2021 pukul 17.00 WITA. Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh OMK Kapela HKY Bimoku ini menghadirkan RD Dus Bone yang merupakan Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Kupang sebagai pemateri.
Mhey Maria yang memimpin jalannya kegiatan tersebut dengan semarak dan semangat menyampaikan bahwa, hidup menggereja tidak hanya merangkum hidup rohani dan keagamaan, namun juga erat kaitannya dengan kehidupan orang muda dalam bermasyarakat dan bernegara.
“Tema yang diusung kali ini adalah ‘Partisipasi OMK dalam Hidup Menggereja’. Mari teman-teman, kita semua harus mengikuti kegiatan ini dengan penuh cermat sehingga bermanfaat bagi perkembangan iman kita,” kata Mhey yang bertindak sebagai Master Of Ceremony.
RD Longginus Bone memaparkan tentang pentingnya pesona dan aksi Orang Muda Katolik dalam kehidupan kegerejaan. “Kalian (OMK) adalah masa kini gereja. Hidup kalian adalah cinta dan panggilan. Tapak-tapak kaki kalian harus selalu mengarah kepada sesama. OMK harus menjadikan Yesus sebagai andalan hidup, satu-satunya pemberi kekuatan dalam setiap derap langkah hidup kita. Karena bersama Yesus, orang muda akan maju tak gentar, dan tidak akan mungkin mundur dengan gemetar,” ucap Imam Katolik Keuskupan Agung Kupang ini.
Pria ganteng yang akrab dipanggil Romo Dus ini terus mengobarkan spirit Roh Kudus bagi seluruh OMK Kapela HKY Bimoku. Romo Dus berpesan bahwa, Gereja Katolik itu Satu, Kudus, dan Apostolik, mesti dipegang teguh sebagai landasan menjalin kebersamaan dan persaudaraan OMK dengan siapa saja, kapan saja, di mana saja, tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama maupun budaya.
“Kehadiran OMK di tengah masyarakat harus benar-benar dihayati dengan segala tindakan, tutur kata, dan budi baik untuk memancarkan Kristus kepada sesama. Meski tak dapat dipungkiri, tantangan selalu menghampiri, namun Kitab Suci telah menegaskan sebanyak 365 kata, yakni _Jangan Takut_. Maka sebenarnya Tuhan menginginkan orang muda untuk jangan pernah takut di 365 hari dalam setahun hidup kita,” jelas Romo Dus.
Menurut Romo Dus, tantangan mesti dijadikan sebagai suatu bentuk apresiasi dalam memahami dan mensyukuri hidup apa pun bentuknya. “Kehidupan sosial masa kini lebih mementingkan kebutuhan material, individualistis dan menurunnya hubungan sosial yang erat dan akrab dengan sesama,” ujarnya.
Pastor Rekan Paroki St. Fransiskus Dari Asisi BTN-Kolhua ini juga mengajak OMK Kapela HKY Bimoku agar memegang prinsip setia, jujur, terbuka, dan menjalin keromantisan dengan sesama terutama bersama pasangan, keluarga, sahabat, dan orang-orang dikasihi.
Usai Romo Dus memberikan pendalaman iman, Emil Fernandez yang bertindak sebagai moderator memberikan kesempatan kepada seluruh peserta untuk menanggapi atau bertanya.
Pada kesempatan itu timbul berbagai pertanyaan dari OMK Kapela HKY Bimoku. Ada yang bertanya tentang bagaimana peran OMK sesungguhnya dalam hidup menggereja? Ada pula yang bertanya, apakah menjadi OMK itu ada tantangan serta bagaimana cara yang efektif untuk mengajak rekan-rekan orang muda yang belum bergabung dalam komunitas OMK di lingkungan mereka masing-masing?
Dengan senyum nan santai, Romo Dus menjawab, “seragam itu indah, tapi beragam lebih berwarna. Kalian harus memberi warna dalam hidup setiap hari, dengan tindakan konkret dan sederhana. Berdoa, mengikuti Ekaristi, amal, menaati prokes saat pandemi, menaati aturan dalam berlalu lintas, melakukan hak dan kewajiban sebagai warga negara itu merupakan bentuk sederhana partisipasi OMK dalam hidup menggereja. Sehingga meskipun kecil, namun OMK harus menjadi sosok yang kedatangannya dinantikan dan kepergiannya dirindukan.”
Menutup sesi diskusi, Romo Dus yang pernah live in di Kota Batu-Malang saat acara Asian Youth Day Tahun 2017, berpesan kepada OMK Kapela HKY Bimoku. “Orang Muda Katolik harus terus membina persekutuan dengan Allah, dengan sesama, dan dengan lingkungan. Kalian harus tetap bekerja sama, saling berkoordinasi, dan menghindari gap-gap pemisah. Kalian harus menjadikan Allah sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup, serta berusaha untuk selalu menjadi berkat. OMK Kapela HKY Bimoku tidak perlu jadi bintang, cukup menjadi kunang-kunang. Kecil namun tak pernah padam,” tutup Romo Dus.
Kegiatan pun dilanjutkan dengan pengukuhan Badan Pengurus OMK KUB dalam lingkup Kapela HKY Bimoku, yakni Pengurus OMK KUB St. Markus, Pengurus OMK KUB St. Lukas, Pengurus OMK KUB Mater Boni Consili (MB), dan Pengurus OMK KUB Maria Bunda Penolong Abadi. Pengukuhan dilakukan secara simbolis oleh Pembina dan Pendamping OMK Kapela HKY Bimoku Maria Surya Ferdinanda Merry Moon atau Mama Mery.
Ketua OMK Kapela HKY Bimoku Timoteus Mau saat diwawancarai menyampaikan rasa bangganya kepada seluruh OMK Kapela HKY Bimoku yang antusias dan semangat mengikuti kegiatan ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pengurus DPS Kapela HKY Bimoku yang telah mengizinkan OMK untuk melakukan acara dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Saya menanggapi setelah kegiatan tadi, saya menyaksikan ada kebahagiaan dan antusiasme terpancar dari wajah setiap teman-teman yang hadir. Saya mengharapkan OMK Kapela HKY Bimoku semakin eksis untuk Tuhan, Gereja Katolik, dan umat Allah, serta menjadi berkat dalam bermasyarakat atau bernegara. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari tiga kegiatan besar yang dirancangkan oleh Badan Pengurus OMK Kapela HKY Bimoku dalam rangka memupuk iman sekaligus menjalin persaudaraan yang lebih erat antar sesama orang muda. Ke depan, acara serupa akan terus dilaksanakan dengan prokes yang ketat, mengingat saat ini masih ada Virus Corona,” pungkas Timo yang memiliki senyum manis.(*)
Sumber berita (*/ Angel Ila Tha/Angel)
Foto oleh OMK HKY Bimoku