AIHSP & Pemda NTT Percepat Cakupan Vaksinasi Kelompok Rentan

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melalui Save the Children Indonesia dan CIS Timor meluncurkan program percepatan Vaksinasi Covid-19 atau VACCINE Project untuk 4 (empat) kabupaten di Nusa Tenggara Timur yakni Kabupaten Belu, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan (TTS), dan Sumba Barat Daya. Kegiatan ini secara khusus menyasar kelompok masyarakat rentan, khususnya kelompok lanjut usia (lansia), penyandang disabilitas, perempuan, dan anak.

Dalam VACCINE Project di NTT, AIHSP melalui Save the Children Indonesia dan CIS Timor hendak mendukung program pemerintah dengan melakukan dukungan mobilisasi vaksinasi COVID-19 untuk kelompok masyarakat rentan. Total sasaran program sekitar 69 ribu shot vaksin untuk 40 ribu orang. Program akan berjalan sejak Agustus 2022 hingga Januari 2023.

Vaksinasi COVID-19 di Indonesia dilakukan oleh pemerintah sejak Januari 2021. Namun setelah 1,5 tahun vaksinasi berjalan, distribusi cakupan vaksin belum merata dan inklusif di seluruh Indonesia. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu dari provinsi yang mengalami kendala memenuhi target vaksinasi inklusif, yakni vaksinasi untuk kelompok rentan.

Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi NTT pada 22 Agustus 2022, cakupan vaksinasi COVID-19 untuk kelompok lansia masih tergolong rendah, yaitu 66,2% untuk dosis pertama dan 48,7% untuk dosis kedua. Kemudian, untuk masyarakat umum dan kelompok rentan, cakupan vaksinasi dosis ketiga atau booster masih 22%. Cakupan ini berada di bawah rata-rata cakupan nasional. Padahal di tingkat nasional saja, hingga pekan ketiga Agustus 2022, cakupan vaksinasi dosis kedua baru mencapai 72,68% dari target pemerintah.

Untuk mengawali program, AIHSP bersama Save the Children Indonesia dan CIS Timor mengadakan acara peluncuran dan sosialisasi atau kick off program yang dibuka oleh Sekda NTT, Domu Warandoy pada Selasa, 23 Agustus 2022. Selain mengenalkan VACCINE Project, acara ini diharapkan dapat membantu identifikasi sumber daya yang terlibat dalam upaya percepatan vaksinasi COVID-19 untuk kelompok masyarakat rentan, serta identifikasi dukungan yang dibutuhkan oleh pemerintah daerah.

Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Sekda NTT), Domu Warandoy, S.H., M.Si. mengatakan bahwa vaksinasi merupakan upaya agar kita pulih dan bangkit lebih cepat dari pandemi Covid-19. Kondisi pandemi Covid-19 cenderung melandai, namun dia mengimbau untuk tetap mewaspadai dan menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan.

Pose bersama perwakilan AIHSP, CIS Timor, Save The Children, pemimpin OPD dengan Sekda NTT

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTT, Ruth Laiskodat mendukung program percepatan vaksinasi yang dilaksanakan AIHSP melalui kemitraan dengan Save the Children dan CIS Timor di Kabupaten Belu, Timor Tengah Selatan, Sabu Raijua, dan Sumba Barat Daya.

“Ini sangat sejalan dengan langkah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk menjangkau kelompok masyarakat rentan, termasuk disabilitas dan lansia, agar mencapai target cakupan vaksinasi COVID-19 di atas 70% atau herd immunity,” ujarnya.

Team Leader Program AIHSP John Leigh menekankan bahwa penyelenggaraan vaksinasi dan penyampaian materi komunikasi, informasi, dan edukasi seputar COVID-19 harus inklusif sehingga dapat diakses oleh semua kelompok, termasuk kelompok rentan di daerah terpencil sekalipun.

“Upaya ini adalah tanggung jawab bersama semua pihak baik pemerintah daerah, mitra pembangunan, serta masyarakat itu sendiri,” tuturnya.

John Leigh berharap program vaksinasi ini benar-benar menjangkau semua orang, terutama kelompok rentan. “Ini menjadi penting demi memastikan semua orang dengan berbagai latar belakang dan kebutuhan yang berbeda, termasuk penyandang disabilitas, lansia, perempuan, dan kelompok rentan lainnya dapat mengakses layanan kesehatan tanpa harus berpikir berkali-kali karena berbagai hambatan yang mereka hadapi di lapangan,” tandasnya.

Sementara itu, Chief of Program Impact & Creation Save the Children Indonesia Rosianto Hamid menyampaikan bahwa cakupan vaksinasi COVID-19 di empat kabupaten ini khususnya bagi masyarakat rentan seperti lansia, penyandang disabilitas, perempuan, dan anak masih terbilang rendah.

“Hal ini dikarenakan keterbatasan akses, mobilitas, dan informasi. Untuk itu, penting adanya prioritas pemerataan dan percepatan vaksinasi COVID-19 karena dengan anggota keluarga dewasa sehat dan bebas dari risiko penularan COVID-19, anak-anak juga akan lebih terlindungi,” terangnya.

Adapun program percepatan Vaksinasi COVID-19 di NTT ini dijalankan bekerja sama dengan beberapa institusi pemerintah seperti Satgas COVID-19, Dinas Kesehatan, Dinas PMD, Dinas Sosial, Dinas PPPA, Dinas Pendidikan, Bappeda, BPBD, Polda, dan TNI. Selain itu, program ini juga bekerja sama dengan 64 organisasi masyarakat lokal, organisasi berbasis masyarakat, dan organisasi masyarakat disabilitas, antara lain PMI NTT, Perkumpulan Penyandang Tuna Daksa Kristiani (Persani), Gerakan Advokasi Transformasi Disabilitas untuk Inklusi (Garamin), Asosiasi Penyandang Disabilitas (APDIS), Gereja Masehi Injil di Timor (GMIT). (*)

Sumber (*/tim AIHSP)

Penulis (+roni banase)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *