Bupati Paulina Haning Dukung Bahasa Rote Jadi Muatan Lokal

Loading

Rote Ndao, Garda Indonesia | Sebanyak 40 guru SD dan SMP di Kabupaten Rote Ndao mengikuti Pelatihan Guru Utama/Training of Trainers (TOT) yang diadakan Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur, bertempat di New Ricky Hotel, Kabupaten Rote Ndao, pada Selasa, 2 Agustus 2022.

Pelatihan Guru Utama tersebut merupakan tahap lanjutan setelah rapat koordinasi pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah bersama seluruh pemangku kebijakan di wilayah lima bahasa sasaran. Kegiatan tersebut akan diadakan selama empat hari dari tanggal 2 –5 Agustus 2022. Para peserta akan mendapatkan materi mengenai cerita pendek/cerita rakyat, puisi, pidato, nyanyian rakyat, syair adat, komedi tunggal (stand up comedy), dan lain sebagainya. Adapun, materi-materi dalam pelatihan akan diajarkan oleh para maestro, yaitu Eduard Pellondou (budayawan) dan Leksi Ingguoe (penulis).

Tujuan lanjutan Revitalisasi Bahasa Daerah tersebut untuk meningkatkan kompetensi bagi para guru utama dalam pembelajaran bahasa daerah sehingga diharapkan para guru utama dapat mengimplementasikan pembelajaran bahasa daerah, khususnya bahasa Rote, yang lebih inovatif dan menyenangkan di sekolah masing- masing.

Pelatihan tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bullu. Beliau mengapresiasi kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah di Rote Ndao.

“Terima kasih pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi yang mau mengadakan pelatihan pada hari ini.” ucap Bupati Rote Ndao sembari juga mengungkapkan terima kasih karena Rote menjadi pilihan. “Sehingga ibu guru dan bapak guru harus memberikan pelatihan kepada anak murid untuk mengenal bahasa ibunya.” lanjutnya.

Bupati Rote Ndao juga mendukung kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah dengan tindak lanjut bersama Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga setempat untuk menjadikan bahasa daerah sebagai mulok (muatan lokal).

“Jadi, saya menyarankan kepada Kadis PKO (Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga), setelah selesai pelatihan ini, segera tindak lanjut dengan Keputusan Bupati supaya (bahasa daerah) bisa masuk dalam mulok ataupun kurikulum. Hal ini dilakukan supaya materi-materi tersebut segera dapat diterapkan. Ketika di kelas para guru bisa menyampaikannya sesuai dengan yang disampaikan para narasumber,” jelasnya.

Selain itu, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diwakilkan oleh Koordinator Tata Usaha Kantor Bahasa, Irwan Alfreed Pellondou, dalam sambutannya berharap agar tiap model pembelajaran bahasa daerah dapat diterapkan dengan baik.

“Kami mengharapkan agar model pembelajaran yang diajarkan nanti dapat memuat proses secara utuh dan tiap model dapat dipelajari serta dipilih secara terpisah tanpa mengurangi makna dalam pencapaian empat keterampilan berbahasa.” jelasnya.

Lebih lanjut, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur memohon dukungan kepada para pemangku kepentingan untuk mendukung Revitalisasi Bahasa Daerah.

“Dalam rangka menyukseskan Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Festival Tunas Ibu di Rote Ndao, bersama ini kami memohon dukungan kepada pemangku kepentingan dalam hal ini Ibu Bupati Rote Ndao, Bapak Kadis, Bapak Sekretaris, dan kita semua untuk berkomitmen bersama mendukung kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah.” pintanya.

Kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama dengan para pemangku kepentingan di Kabupaten Rote Ndao dan penyerahan piagam penghargaan dari Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur kepada Pemerintah Kabupaten Rote Ndao. Diharapkan para pemangku kepentingan di Rote Ndao dapat bersinergi dengan Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur serta dapat berperan aktif dalam kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah.

Acara pembukaan tersebut juga diisi pemaparan materi mengenai pentingnya berbahasa Rote oleh Sekretaris Dinas, Simon Zacharias, S.H.. Dalam materinya, Simon Zacharias memaparkan peta jalan Revitalisasi Bahasa Daerah yang akan dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Rote Ndao sebagai bentuk tindak lanjut jangka panjang dari pemerintah daerah dalam implementasj Merdeka Belajar Episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah.

Peta jalan Revitalisasi Bahasa Daerah akan dimulai dari penyusunan silabus muatan lokal bahasa Rote, penyusunan buku, implementasi pembelajaran, penguasaan bahasa daerah, dan pelestarian bahasa daerah. Simon Zacharias juga mengajak para guru utama untuk mulai menggunakan bahasa Rote dalam komunikasi. Pemaparan materi yang berlangsung selama satu jam pun disampaikannya dengan menggunakan bahasa Rote. (*)

Sumber (*/KBP  NTT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *