Kupang, Garda Indonesia | Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang dicanangkan Kementerian Kesehatan telah dilaksanakan sejak 18 Mei 2022 di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Vaksin yang diberikan berupa imunisasi campak rubela untuk usia 9 bulan—12 tahun, serta imunisasi kejar untuk anak usia 12—59 bulan yang tidak lengkap imunisasi OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib. BIAN ini bertujuan mengejar cakupan imunisasi yang rendah.
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2021 telah menargetkan capaian program imunisasi dasar lengkap dalam RPJMD sebesar 90% dengan capaian IDL sampai dengan Desember 2021 79,5%, di tahun 2022 sampai dengan Mei capaian 33.8% dari target 37,5% masih ada kesenjangan 3,75%. Capaian ini perlu diantisipasi oleh seluruh kabupaten/kota agar dapat mengejar target sebagaimana yang ditetapkan.
Sementara, capaian pelaksanaan BIAN di Provinsi NTT yang telah dimulai sejak tanggal 18 Mei 2022 sampai keadaan 24 Agustus 2022, cakupan Imunisasi MR Provinsi NTT baru mencapai 50,6% dari target 95%, cakupan imunisasi kejar : IPV 13,7%, cakupan imunisasi OPV 11.2% dan cakupan imunisasi DPT-HB-H!B 22% dari target cakupan imunisasi kejar 80%.
Menyikapi kondisi tersebut, maka Pokja BIAN NTT yang diketuai oleh Asisten I Setda NTT, Erni Usboko mendorong dinas terkait terutama Dinas Kesehatan kabupaten/kota dapat berkolaborasi dengan UNICEF memaksimalkan target imunisasi yang dapat dilaksanakan secara masif hingga September 2022 dengan target cakupan tinggi dan merata di setiap wilayah di 22 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur.
Kepada awak media pada Rabu, 24 Agustus 2022, Erni Usboko mengungkapkan bahwa kondisi cakupan ini, menunjukkan Provinsi NTT masih jauh dari harapan. Ia memohon perhatian dan kerja keras dari seluruh jajaran kesehatan di Provinsi NTT. Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian serius sebagaimana hasil temuan monitoring dan evaluasi terkait pengelolaan vaksin dan logistik di kabupaten/kota.
Anggota Pokja BIAN NTT, dr. Jeffry Jap dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT pun mengungkapkan bahwa capaian Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022 di seluruh kabupaten/kota belum mencapai target maksimal, ada yang telah mencapai level menengah.
“Kita tetap mendorong agar Dinas Kesehatan di kabupaten/kota melakukan imunisasi hingga kepada ribuan anak setiap hari. Untuk mencapai target imunisasi hingga 95% dan 80%, maka diperlukan kemitraan dan keterlibatan stakeholder bersama dengan petugas kesehatan melayani anak-anak NTT yang teridentifikasi masuk dalam kelompok sasaran BIAN,” ungkap dr. Jeffry Jap.
Pelayanan imunisasi, imbuh dr. Jeffry Jap, dapat dilakukan di posyandu, sekolah, dan tempat keramaian. “Dan terkait stok vaksin dan logistik telah tersedia dan aman di seluruh kabupaten/kota sehingga para orang tua dapat membawa anak-anak untuk memperoleh imunisasi secara gratis,” tandasnya.
Sementara itu, Health Officer UNICEF FO Kupang, dr Alfian R Munthe menyampaikan pihaknya konsisten memberikan dukungan pelayanan imunisasi kepada anak-anak dan tidak ada diskriminasi pelayanan saat Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022. Selain itu, bersama dengan Dinas Kesehatan memastikan bahwa pemberian imunisasi telah mengikuti standard operational procedure (SOP).
“Dalam kampanye imunisasi BIAN, kami juga mendukung dalam sosialisasi lintas sektor dan memberikan pelatihan kepada para petugas kesehatan,” ungkapnya didampingi Rosyana Lieyanty dari UNICEF FO Kupang.
Penulis (+roni banase)