Kupang, Garda Indonesia | BMKG dalam rilis resminya menyampaikan bahwa terpantau adanya bibit siklon tropis 98S di Laut Arafuru. Potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah. Dampak tidak langsung dari bibit Siklon Tropis 98S terhadap cuaca di NTT yaitu adanya potensi peningkatan intensitas curah hujan dan peningkatan kecepatan angin. Kondisi ini yang diprakirakan akan berlangsung pada tanggal 8—11 April 2023.
Kepala Stasiun Meteorologi Kupang, Agung Sudiono Abadi, S.Si. menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat agar waspada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Nagekeo, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Malaka, TTU, TTS, Kab.Kupang, Kota Kupang, Rote, Sabu, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.
Agung pun mengimbau agar masyarakat waspada akan potensi dampak hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya.
Khusus untuk daerah dengan topografi curam, bergunung, tebing, tekan Agung, patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang.
Agung juga mengimbau masyarakat agar selalu memantau perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca ekstrem BMKG melalui Stasiun Meteorologi El Tari Kupang dengan layanan informasi cuaca 24 jam 7 hari di (0380) 881613; WhatsApp: 081139404264 atau dapat langsung mengakses Aplikasi iOS dan Android info BMKG.
Penulis (+roni banase)