Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 Susuri 5 Pulau Terpencil di NTT

Regional0 Dilihat

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) menghelat Ekspedisi Rupiah Berdaulat dengan menyusuri kawasan 3 T (terdepan, terpencil, dan terluar) dalam kawasan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) selama 6 (enam) hari sejak tanggal 20—25 Mei 2023.

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 merupakan layanan penyediaan uang Rupiah Layak Edar melalui kas keliling dan disertai kegiatan “Dedikasi untuk Negeri” dengan 3 (tiga) pilar yakni peningkatan kapasitas ekonomi dan UMKM, kapasitas sumber daya manusia (SDM), dan kepedulian sosial. Bank Indonesia Perwakilan NTT pun memberikan sembako dan bantuan sosial di setiap pulau yang dikunjungi.

Sesuai Amanat UU Mata Uang No. 7 Tahun 2011 dalam rangka memenuhi kebutuhan Rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, dan dalam kondisi yang layak edar, Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI AL untuk mengedarkan Rupiah layak edar di seluruh pelosok negeri.

Menggunakan KRI Escolar 871, tim Bank Indonesia (15 orang [10 orang dari BI NTT dan 5 orang dari beberapa kantor perwakilan BI] terdiri dari Daniel A.Prasetyo, Yulius Laapen, Edgar P.M.Muskanan, Simeon A.Male, Yuvensius Arselus H, Fendy, Muhammad Iqqamatuddin, Rico Dwi Munandar, A.Syaifa Rizal, Angga, Neli Saputra, Fahrudin A.S., Budianto, Yongki Bagus, dan Eko Prasetyo), bakal menyusuri dan beroperasi di Pulau Alor – Pulau Pantar – Pulau Lembata – Pulau Solor – Pulau Adonara.

Seremonial pelepasan tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat dilaksanakan pada Sabtu pagi, 20 Mei 2023 pukul 08.00 WITA Pelabuhan PT. Pelindo Tenau Kupang. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Donny Heatubun didampingi Wakil Gubernur NTT, Joseph Nae Soi; Kepala OJK NTT, Japarmen Manalu, Direksi Bank NTT, Perwakilan Lantamal VII Kupang, Perwakilan Korem 161/WS, Perwakilan Kejaksaan Tinggi, dan Asisten I Setda Kota Kupang, menekan sirene melepas KRI Escolar 871 pada pukul 09.45 WITA.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Donny Heatubun (ketiga dari kiri) berpose bersama Kepala OJK dan Forkompinda NTT di atas KRI Escolar 871

Donny Heatubun dalam sambutannya mengatakan, Bank Indonesia menjalankan kegiatan 3 T bekerja sama dengan TNI AL sejak tahun 2011 menyusuri 76 titik dan mengunjungi 399 pulau. Dan pada tahun 2023, Bank Indonesia merencanakan melakukan 10 kali kegiatan di 151 titik.

“Sesuai dengan kebijakan BI dalam mengelola Rupiah, uang yang beredar betul-betul layak edar dan dalam kegiatan ini membawa modal sebesar Rp.15 miliar,” urainya sembari menekankan bahwa saat kegiatan tim BI akan melakukan edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah kepada masyarakat di pulau-pulau yang dikunjungi oleh KRI Escolar 871.

Sementara, Asisten Operasi KSAL, Laksamana Muda Denih Hendrata menyampaikan, kegiatan perekonomian masyarakat di daerah 3T membutuhkan ketersediaan uang Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah. Selain itu, Indonesia memiliki 111 pulau terpencil dan terluar, luas wilayah, banyak sebaran pulau.

“Tugas menjamin ketersediaan uang Rupiah dalam nominal, pecahan yang cukup, dan pendistribusian uang Rupiah ke pulau terluar dan terpencil dengan menggunakan sarana TNI AL yakni kapal perang RI yang disesuaikan dengan gelar operasi,” ujar Denih Hendrata yang dibacakan oleh Kolonel Pelaut Andri Kristian.

Andri pun menandaskan, KRI Escolar 871 diharapkan dapat membantu pendistribusian uang Rupiah. “Dan sebagai informasi, KRI Escolar merupakan kapal perang organik Lantamal VII Kupang,” ungkapnya.

Penulis (+Roni Banase)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *