Yapeka Inisiasi Restorasi Terumbu Karang di Perairan Laut Sawu

Regional0 Dilihat

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Pasca-badai Seroja pada April 2021 dan perilaku penangkapan ikan menggunakan bom mengakibatkan ekosistem terumbu karang rusak di seputar perairan Laut Sawu. Menilik kondisi tersebut, maka Yayasan Rumah Yapeka menginisiasi proyek penguatan komunitas lokal dalam restorasi atau transplantasi terumbu karang yang bakal dilaksanakan dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun.

Kick off atau peluncuran proyek restorasi terumbu karang ditandai dengan pengguntingan pita bersama perwakilan Yapeka, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT, Pemerintah Desa Lifuleo, dan Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) dilaksanakan di Pantai Oesina, Desa Lifuleo, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin, 8 Mei 2023.

Team leader Yayasan Rumah Yapeka, Picessylia Safiransi Anakay kepada Garda Indonesia menyampaikan, Yapeka telah mengembangkan ekosistem masyarakat pesisir sejak tahun 2020 dan menanam sekitar 1.000 fragmen terumbu karang.

“Salah satunya dibangun pusat informasi ekowisata yang memiliki kerangka Paus Pilot Sirip Pendek di Pantai Oesina,” terang Cessy panggilan akrabnya.

Yapeka sendiri, imbuh Cessy, telah masuk ke NTT (pulau Sumba) sejak tahun 2015 dengan mengembangkan proyek pengembangan rendah emisi. Kemudian, pada tahun 2020 dilakukan penanaman terumbu karang sekitar 0,4 hektare di pantai Oesina yang masuk ke dalam area perairan Laut Sawu.

Yapeka pun terus membangun kemitraan dan berkolaborasi dengan PLN UIW NTT dan Blue Partnership Action Fund dengan memberikan penguatan kepada komunitas lokal dalam proses restorasi terumbu karang yang rusak akibat badai siklon tropis Seroja.

“Kami berharap komunitas lokal dapat melanjutkan kerja (restorasi terumbu karang) yang telah dimulai (dilakukan) Yapeka,” tandas Cessy.

Pada kesempatan sama, Wiyudha Pandu Laksana, S.Pi. sebagai Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir Ahli Pertama dari BKKPN Kupang menyampaikan, ekosistem terumbu karang memelihara kualitas perairan sekitar, mengurangi erosi dan bahaya badai di wilayah pesisir, sebagai penghasil produksi ikan tertinggi dengan mendukung berbagai jenis ikan ekonomis penting.

Adapun jenis terumbu karang yang bakal ditanam bakal beragam jenis dan disesuaikan dengan jenis arus laut, dan hasil penelitian yang bakal dilakukan oleh Yapeka dan tim ahli.

Penulis (+roni banase)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *