Debat Publik Terakhir, SIAGA Omong Tolak Kampanye Hitam

Loading

Politik riang gembira yang diusung SIAGA adalah hal mutlak dilakukan oleh seluruh tim dari masing-masing paslon gubernur dan wakil gubernur NTT. Sehingga masyarakat bisa disuguhkan dengan berbagai program kerja yang ditawarkan masing-masing paslon.

 

Kupang | Calon gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi mengaku akan tetap fokus berkeliling menyapa dan mendengar permasalahan warga. Ia tak ingin ada kampanye hitam untuk mencederai pesta demokrasi di NTT.

Simon Petrus Kamlasi juga lantas mengingatkan kembali pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur NTT di Pilkada 2024 ini agar jangan melakukan kampanye hitam atau black campaign di sisa masa kampanye sebelum hari pemungutan suara yang berlangsung 27 November 2024 nantinya.

Bahkan Simon Petrus Kamlasi yang berpasangan dengan Adrianus Garu itu menegaskan jika keduanya ingin pesta demokrasi di NTT harus langsung, umum, bebas, rahasia serta jujur dan adil. Paslon yang menamakan diri SIAGA, itu juga menginginkan untuk pesta demokrasi ini harus berjalan dengan riang gembira.

“Saya mengajak semua yang ada, baik dari masyarakat, pihak penyelenggara dan paslon-paslon agar sisa waktu yang ada ini, jangan ada kampanya hitam yang kurang bagus. Apalagi, menyerang secara pribadi. Itu kita hindari. Rakyat sudah pintar, mereka sudah melihat pemimpin-pemimpin berkualitas yang dimiliki oleh NTT ini,” ujar calon gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi saat debat pamungkas ketiga di auditorium Undana pada Rabu malam, 20 November 2024.

Simon Petrus Kamlasi juga mengomentari kampanye hitam yang cenderung melakukan fitnah dan ujaran kebencian dalam perhelatan pemilihan kepala daerah atau pilkada 2024 ini. Menurut dia, kampanye hitam cenderung membuat antar kelompok masyarakat terlibat konflik yang dapat merugikan diri sendiri.

“Kami selalu SIAGA, kami sungguh percaya masyarakat NTT telah menjadi pemilih yang SIAGA di tanggal 27 November 2024 nanti, untuk menyambut pemimpin SIAGA pada pesta demokrasi ini. Kami telah memahami kompleksitas permasalahan rakyat di NTT ini. Dan akan kami jadikan sebagai tinta emas dalam visi kami ke depan di NTT ini,” tekannya.

SPK, sapaan akrabnya pun mengatakan bahwa dengan adanya kampanye hitam, hal tersebut dianggap dapat merugikan masyarakat dan tidak berdampak terhadap kemajuan di NTT ke depan. Alasannya, masyarakat akan terbuai dengan pesta demokrasi yang tidak bersih sehingga salah memilih pemimpin masa depan untuk bumi Flobamorata ini.

“Jagalah kedaulatan demokrasi sebagai benteng yang sejati. Ingat, tanggal 27 November semua bersiaga memilih paket SIAGA, untuk SIAGA 24 jam di NTT demi NTT yang sejahtera dan bermartabat, adil serta makmur,” pungkasnya.

Dengan kultur yang beragam ini, Simon Petrus Kamlasi berharap agar perhelatan Pilkada 2024 di NTT dapat menyatukan masyarakat dan terhindar dari isu perpecahan yang merugikan banyak pihak.

“Marilah kita menjaga pemilu yang berintegritas, agar terwujudnya pemilu yang demokratis dan pemimpin yang bersih, mampu membangun NTT lebih baik ke depan.” imbuhnya.

Paket SIAGA pun dengan tulus menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah bersama-sama mengawali dan mengawasi jalannya proses debat pamungkas ketiga atau debat terakhir paslon gubernur dan wakil gubernur NTT.

Untuk diketahui debat pamungkas paslon gubernur dan wakil gubernur NTT ketiga atau debat terakhir yang dihelat KPU Provinsi NTT itu berlangsung di auditorium Undana pada Rabu malam, 20 November 2024.

Adapun debat tersebut dengan mengangkat tema: ‘Meningkatkan Daya Saing Daerah Berperspektif GEDSI, Resiliensi dan Berkelanjutan’.

Debat tersebut diikuti oleh tiga paslon yakni nomor urut 1, Yohanes Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto, nomor urut 2, Emanuel Melkiades Laka Lena-Johni Asadoma dan nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi-Adrinus Garu.(*)

Sumber (*/tim media SIAGA)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *