Kemenkes menilai, kondisi perubahan iklim menyebabkan hujan dan banjir sering terjadi. Sehingga menyebabkan, bakteri leptospira dari kencing tikus makin mudah menyebar.
Jakarta | Sebanyak 101 orang meninggal dunia akibat air kencing tikus atau penyakit Leptospirosis selama periode Januari – 6 Juni 2025. Hal itu berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga 6 Juni 2025, terdapat sebanyak 787 kasus penyakit Leptospirosis.
“Selama Januari – 6 Juni 2025, sudah ada 101 orang meninggal dari 787 kasus Leptospirosis di Indonesia,” lansir keterangan Kemenkes, Kamis, 3 Juli 2025.
Dijelaskan, bahwa kencing tikus sangat berbahaya jika bakteri Leptospirosis menyebar di genangan air. Kalau tanpa sadar masuk ke tubuh, maka bisa kena penyakit serius bernama Leptospirosis.
Kemenkes menilai, kondisi perubahan iklim menyebabkan hujan dan banjir sering terjadi. Sehingga menyebabkan, bakteri leptospira dari kencing tikus makin mudah menyebar.
Disebutkan terdapat 14 provinsi kasus Leptospirosis sering muncul yakni, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.
Kasus ini dinilai seperti gunung es, banyak yang terpapar bakteri leptospira namun tidak di laporkan, karena sering terlambat dikenali karena mirip penyakit lain.
Cara penularan ke manusia
Manusia bisa tertular bila kulit yang lecet, luka kecil, atau selaput lendir (mata, hidung, mulut) kontak dengan air atau lumpur yang terkontaminasi kencing tikus. Sementara, gejala leptospirosis yakni demam mendadak, nyeri otot (terutama betis dan punggung), sakit kepala berat, mata memerah, mual, muntah, dan bisa berkembang jadi gangguan hati, ginjal, bahkan berdampak fatal jika tidak ditangani.
Pencegahan terpapar bakteri leptospira
- Gunakan pelindung (sepatu bot, sarung tangan) jika bekerja di area rawan banjir atau sawah.
- Menjaga kebersihan lingkungan, menghindari genangan air kotor.
- Kendalikan populasi tikus.
- Tutup makanan/minuman agar tidak tercemar.(*)
Sumber (*Kemenkes)