Pengolahan Limbah Anorganik; Workshop Rotary Club & SLB Karya Murni Ruteng

Loading

Ruteng-NTT, gardaindonesia.id– Sekolah Luar Biasa (SLB) Karya Murni Ruteng dijadikan sebagai tempat workshop Pengolahan Limbah Anorganik oleh Rotary District 3410 melalui kegiatan Vocational Trip Joint Programe antara Rotary Club (RC) Bandung Siliwangi, R.C. Bandung Kota Kembang, dan R.C. Medan Thamrin.

President Rotary Club (RC) Bandung Siliwangi, Rita Isdiantini; Past Presiden (PP) Endang Paminto dari R.C.Bandung Kota Kembang; dan PP Budi Chandra dari R.C.Medan Thamrin mengadakan kegiatan workshop untuk SLB Karya Murni Ruteng selama 3 (tiga hari) dari tanggal 31 Juli–2 Agustus 2018.

Workshop ini diupayakan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang pengolahan limbah anorganik berupa jenis kertas, plastik, botol, kulit telur dengan tujuan memberikan peluang kemandirian bagi anak-anak disabilitas dalam menghasilkan karya seni.

“Fokus Workshop ini untuk pengembangan ekonomi masyarakat dengan basis pengelolaan lingkungan. Keprihatinan Rotary terhadap banyaknya sampah di seputaran kota-kota di Flores terlebih di Kota Ruteng membuat para Rotarian berinisiatif untuk menggelar kegiatan ini, pengelolaan sampah dari rumah tangga menjadi pilihan untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang sehingga dapat mengurangi beban kota maupun pemerintah daerah dalam mengelola sampah perkotaan,” jelas Pres Rita sapaan akrab President Rotary Club Bandung Siliwangi.

“Selama ini sampah sering dipandang sebelah mata sebagai masalah bersama padahal jika diolah akan menghasilkan sesuatu yang berguna,” ungkap Pres Rita.

Untuk mensosialisasikan gerakan pengelolaan dan pengolahan sampah Ini rotary menggalang kerjasama dengan komunitas-komunitas untuk memanfaatkan sampah yang imagenya saat ini menganggu dan menimbulkan penyakit; sampah dikreasikan dan diubah bentuk menjadi barang kreatifitas seni.

PP Endang Paminto sebagai tutor mengatakan dalam proses recycle tersebut anak-anak SLB diajarkan untuk dapat mengelola sampah dari rumah tangga sehingga dapat memiliki nilai dan hasil secara finansial setelah menjadi produk seni.

“Proses Pengolahan sampah anorganik (plastik, botol kaca, kulit telur, pakaian, kaleng minunan ringan, dan kain bekas) ini selain dibuat sebagai bagian dari interior rumah; juga dapat dipergunakan untuk proses menanam tanaman hortikultura di dalam pot,” jelas PP Endang

Sesuai tema saat ini “Ketahanan Pangan berbasis Sampah Rumah Tangga” menjadi sangat penting diajarkan dikomunitas-komunitas perkotaan. Harapan dari Tim Rotary D3410 bahwa sampah tidak keluar dari rumah tangga dan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan rumah tangga.

Nur Dalia, Guru SLB Tuna Netra merasakan banyak manfaat dan ilmu yang didapat sehingga harapannya dapat diaplikasikan untuk memberikan peluang kegiatan bagi anak-anak berkebutuhan khusus di lingkungan SLB Karya Murni.

Begitu juga tanggapan Positif dari kepala sekolah SLB A. Suster Leony optimis anak-anak dapat melakukan kegiatan dengan lebih baik dan dapat dipasarkan untuk menambah income.

Kemudian pelaku usaha SKY Flores Hotel Ruteng yang diwakili oleh Manajer marketing Ibu Helmy ikut serta melihat hasil karya SLB Karya murni dan berminat membeli produk-produk tsb. Produk Tempat Pensil, tempat tisu, Vas bunga digunakan untuk melengkapi interior kamar hotel. Diharapkan dengan keterlibatan banyak pihak dalam pengelolaan sampah; kondisi lingkungan kota Ruteng dapat terjaga menjadikan kota Ruteng menjadi kota Molas

Perlu diketahui, Rotary club adalah organisasi sosial kemasyarakatan dengan layanan internasional. Berkomitmen dalam program pelayanan sosial dengan fokus kegiatan pada 6 area focus. Untuk Indonesia terbagi atas dua wilayah pelayanan yang dikenal dengan nama distrik. Distrik 3410 untuk Indonesia Bagian Barat dan Distrik 3420 untuk Indonesia Bagian Timur.

Kabupaten Manggarai merupakan wilayah/distrik layanan 3420 tetapi kegiatan Rotary club tidak dibatasi oleh layanan wilayah administrasi. Kegiatan prioritas Rotary, atau sering disebut 6 Area focus adalah :

  • Peace and conflict prevention/resolution (perdamaian dan penyelesaian konflik)
  • Disease prevention and treatment (pencegahan penyakit) contoh: polio plus
  • Water and sanitation (air dan sanitasi) contoh : penyediaan air bersih dan pengelolaan limbah
  • Maternal and child health (kesehatan ibu dan anak) contoh : penyiapan kesehatan ibu dan anak-anak, kesehatan wanita, gizi ibu hamil dan anak-anak.
  • Basic education and literacy (pendidikan dasar) contoh : penyiapan pendidikan dan prasarana dasar pendidikan, perpustakaan dan pendukungnya
  • Economic and community development (pengembangan ekonomi dan masyarakat) contoh : kesejahteraan rumahtangga, pelatihan untuk keterampilan ibu-ibu. (*/Team Rotary)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *