Kupang-NTT, gardaindonesia.id – Kantor Bahasa NTT dalam proses menggelorakan Semangat Literasi melaksanakan Pelatihan Instruktur Literasi bagi Penggiat Literasi di Kota Kupang; yang melibatkan 8 (delapan) Komunitas Sastra yakni Dusun Flobamora, Leko, Rumah Sejuta Mimpi, Pondok Aspira UMK, Komunitas Filokalia, Jikom Unwira, Lapak Buku Bung Karno Ende, dan Komunitas Baca Bahasa/Sastra (guru-guru di Kota Kupang bentukan Kantor Bahasa NTT)
Materi bagi Penggiat Literasi disampaikan oleh Salim T, Kepala Kantor Bahasa NTT, Narasumber kompeten lainnya, dan Manajemen Komunitas Literasi oleh Abu Nabil Wibisana (Dusun Flobamora) dan Felix Nesi (Leko) pada Pelatihan Instruktur Literasi bagi Penggiat Literasi di Kota Kupang.
Kepala Kantor Bahasa NTT, Valentina Lovina Tanate,S.Pd., usai menutup Pelatihan Instruktur Literasi bagi Penggiat Literasi, (6/8) yang dilaksanakan di Hotel Swissbel Kristal Kota Kupang, 3—6 Agustus 2018, menyatakan, “Kita akan mengawal dan menginisiasi mereka (red-komunitas sastra) agar jejaring semakin kuat baik di sekolah dan nonformal untuk mengembangkan literasi.“
Lanjut Valentina, “Agar pengembangan literasi semakin cepat. Setiap Pengurus Komunitas Literasi dapat menggelorakan semangat Literasi.“
Sastra NTT dalam Kondisi Sepi
Abu Nabil Wibisana sastrawan dari Dusun Flobamora menyatakan “Sastra NTT dalam Kondisi Sepi“ datang dari alasan bahwa perbincangan sastra di ruang Publik masih kurang; diskusi sastra oleh lembaga yang peduli terhadap sastra masih kurang; pengetahuan bacaan dan penulis sastra anak sekolah masih cukup minim.
“Sastra belum banyak menyentuh kalangan yang lebih luas, kecuali yang sudah punya peminatan terhadap sastra,“ungkap Abu Nabil
Jelas Abu, Dusun Flobamora sebagai salah satu komunitas sastra yang terus bergeliat, kesulitan menarik “Wajah Baru“ dari teman-teman mahasiswa dalam wadah/komunitas sastra.
“Kami menjemput bola dengan diskusi di ruang publik namun tak begitu direspon. Tantangan itu berat,“terang Abu
Dengan adanya pelatihan bagi penggiat literasi oleh Kantor Bahasa NTT dapat menghubungkan simpul literasi dalam menggelorakan semangat Literasi di Nusa Tenggara Timur. (+rb)