Kupang-NTT, gardaindonesia.id – Neraca perdagangan luar negeri provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2018 secara kumulatif mengalami defisit sebesar US $ 30.212.590. Besaran defisit ini diperoleh dari perbandingan kumulatif nilai ekspor sebesar US $ 10.238.458 terhadap nilai impor sebesar US $ 40.451.048.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTT, Maritje Pattiwaellapia, menjelaskan ekspor provinsi NTT pada Juli 2018 senilai US $ 1.399.826 dengan volume ekspor sebesar 5.892,21 ton, mengalami kenaikan 19,8 persen dari ekspor bulan Juni 2018, sebesar 1.173.525. Nilai ekspor tersebut, kata Pattiwaellapia, terdiri dari ekspor migas dengan total US $ 194.163 dan ekspor non migas senilai US $ 1.205.213.
“Periode Juli 2018, komoditas ekspor NTT dikirim ke negara Timor Leste senilai US $ 1.399.826. Sedangkan komoditas terbesar yang diekspor NTT ke negara Timor Leste pada bulan Juni 2018, adalah kendaraan senilai US $ 326.291,” sebut Maritje Pattiwaellapia, dalam keterangan pers di aula BPS NTT, Senin (3/9).
Lanjut Maritje Pattiwaellapia, dari sisi impor NTT pada Juli 2018 senilai US $ 7.794.276 dengan volume sebesar 5.884,20 ton, yaitu impor terbesar berupa mesin dan peralatan listrik yang didatangkan dari Jerman. Kendati begitu, jelas Pattiwaellapia, secara kumulatif perbandingan nilai ekspor dan impor maka neraca perdagangan luar negeri NTT tahun 2018 mengalami defisit sebesar US $ 30.212.590. (*/humas)