Jakarta,gardaindonesia | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang kini menjadi fokus utama Pemerintah. Salah satunya dengan menyediakan hunian yang layak berupa Rumah Susun (Rusun) Sewa bagi santri.
Dengan adanya Rusun diharapkan mendukung Ponpes dalam menghasilkan santri yang religius, nasionalis dan berakhlakul karimah sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo pada puncak peringatan Hari Santri Nasional 2018 di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Minggu malam, 21/10/2018.
Pada tahun 2018 di Provinsi Jawa Barat, Kementerian PUPR membangun 27 Rusun Pondok Pesantren (Ponpes) sebagai hunian santri selama menuntut ilmu. Diantaranya adalah Rusun di Ponpes Miftahul Huda Ciamis, Al-Hikamussalafiyah Purwakarta, Darul Arqam Garut, KHAS Kempek Cirebon, Miftahul Ulum, Miftahul Huda, Manahijul Huda dan Bina Insan Mandiri di Tasikmalaya, Al Amin di Indramayu dan Miftahul Huda di Cianjur.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengingatkan agar para santri dapat menyesuaikan diri, sebab tinggal di hunian vertikal berbeda dengan rumah tapak. Salah satu kuncinya, kata Basuki, ialah sikap toleransi.
“Tinggal di Rusun akan mengubah cara hidup kita. Harus banyak empati agar tinggal di Rusun juga nyaman,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Sementara pada tahun 2017 Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan sebanyak 5 Rusun Ponpes di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya yang kini telah dihuni dan dimanfaatkan.
Sebanyak dua Rusun di bangun di Kabupaten Ciamis yakni di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bangunsirna dan Pondok Pesantren Darussalam. Tiga Rusun lainnya dibangun di Kabupaten Tasikmalaya yakni di Ponpes Cipasung, Ponpes Miftahul Khoer dan Ponpes Cintawana.
Kelima Rusun yang dibangun Kementerian PUPR melalui Direktorat Rumah Susun, Ditjen Penyediaan Perumahan masing-masing merupakan bangunan 3 lantai dengan tipe kamar barak sebanyak 12 unit dengan kapasitas tampung setiap Rusun 216 santri atau total bisa menampung sebanyak 1.080 orang.
Setiap kamar juga telah dilengkapi oleh tempat tidur, meja, kursi dan lemari. Selain itu fasilitas seperti air dan listrik sudah tersedia. Rusun juga telah dilengkapi prasarana sarana utilitas seperti jalan lingkungan dan drainase. Biaya pembangunan satu unit Rusun sekitar Rp 6-8 miliar dengan waktu penyelesaian sekitar 8-9 bulan.
“Dengan adanya Rusun ini diharapkan menambah semangat dan memberikan kenyamanan para santri dalam proses menimba ilmu yang kelak bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Saya berharap Rusun dapat dirawat dengan baik,” pungkas Menteri Basuki.(*/Biro KomPub PUPR)