Kunjungi Mulut Seribu, Gubernur VBL Hadiah 10 Pemuda Kursus Bahasa Inggris

Loading

Rote-NTT, Garda Indonesia | Mulut Seribu, perairan laut eksotik yang terletak di Pulau Rote Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur, bakal menjadi salah satu destinasi pariwisata prioritas dibawah kepemimpinan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL)

Pada, Senin, 29 April 2019, Gubernur Viktor Laiskodat mengunjungi kawasan Mulut Seribu Rote Ndao menggunakan speedboat; didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT bersama Forkopimda Kabupaten Rote Ndao, mengelilingi kawasan itu.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Viktor memantau kemajuan penangkaran ikan gabus, melihat potensi wisata yang dapat dikembangkan serta melakukan dialog dengan warga di sekitar kawasan tersebut.

Saat berdialog dengan warga dari desa Landu Leko dan desa Puku Afu yang dimoderatori oleh Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bullu, terungkap beberapa permintaan warga. Di antaranya usulan pembangunan jembatan, pembangunan sekolah khususnya SMK Pariwisata di sekitar kawasan Mulut Seribu, penyediaan obat-obatan dan penambahan tenaga medis di puskesmas, pembangunan jalan, serta penyediaan sumur bor dan jaringan listrik.

Kawasan perairan Laut Eksotik Mulut Seribu di Pulau Rote

Menanggapi usulan tersebut, Gubernur Viktor setuju untuk membangun SMK Pariwisata tahun depan. Namun sebelum pendirian harus disiapkan sumberdaya manusia terutama tenaga pendidiknya.

Gubernur Viktor meminta Bupati Rote Ndao untuk memilih 10 (sepuluh) orang pemuda yang berumur 30-an tahun. Mereka akan dikirim untuk mengikuti kursus bahasa Inggris selama setahun. Pembiayaannya murni dari pribadi Gubernur dan bukan dari APBD Provinsi.

“Kirim nama-namanya ke saya sesegera mungkin. Ini sebagai hadiah bagi masyarakat sekitar kawasan Pulau Seribu. Dengan kemampuan bahasa Inggris yang baik, sepuluh pemuda ini diharapkan dapat berkomunikasi lancar dengan wisatawan yang berkunjung. Juga dapat mempromosikan potensi Mulut Seribu kepada dunia melalui tulisan”, jelas Gubernur dalam dialog yang dilakukan di Dermaga Lokomanon.

Selanjutnya, Gubernur meminta agar masyarakat sungguh menjaga kawasan Mulut Seribu. Tidak boleh menembak atau berburu burung yang ada di kawasan itu. Juga hindari untuk menangkap ikan dengan bom rakitan. Pemerintah akan bantu agar kapal atau perahu masyarakat lebih ramah lingkungan, pemakaian solarnya dikurangi. Gubernur juga meminta agar masyarakat tidak boleh membuang sampah plastik dan puntung rokok di sepanjang pantai.

“Karang dan flora harus dijaga. Kita mesti menjaga dan memelihara alam ciptaan Tuhan yang indah ini. Karena siapa yang rusakkan alam, tempatnya pasti neraka. Keindahan mulut seribu ini harus bisa dinikmati oleh anak cucu kita sampai kapanpun”, himbau Viktor Laiskodat.(*)

Sumber berita (*/Aven Rame-Humas dan Protokol Pemprov NTT)
Editor (+rony banase)