CSR Astra–14 Guru Muda bagi Pendidikan di NTT, Wagub Josef Apresiasi

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef A. Nae Soi, MM mengapresiasi kepedulian PT Astra Internasional yang manfatkan Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan untuk peningkatan mutu pendidikan khususnya di NTT, Provinsi Kepulauan yang memiliki 1.192 pulau besar dan kecil.

Pemerintah Provinsi NTT terus berupaya agar semakin banyak perusahaan terlibat dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat NTT.

“Terima kasih kepada Astra yang sudah memberikan CSR kepada Provinsi NTT. Sudah pas ini kalau Astra pilih NTT. Saya pastikan, Gubernur dan Wakil Gubernur memberikan dukungan 1.000 persen untuk kegiatan ini. Saya kira kita harus dukung. Bayangkan, kita tidak kasih apa-apa, tapi yayasan ini memberikan bantuan yang sangat besar. Mau mencerdaskan anak-anak NTT,” kata Wagub Nae Soi dalam arahannya saat melepas Guru Muda Indonesia, binaan PT Astra Internasional melalui Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim (YPA-MDR) di Ruang Rapat Gubernur, Kantor Gubernur Sasando, Senin, 1 Juli 2019

Dengan mengusung “Program Semangat Indonesia Cerdas’, YPA-MDR menghadirkan 14 guru Muda Indonesia untuk ditempatkan di Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao dan Kecamatan Amarasi Selatan dan Takari Kabupaten Kupang. Sebelas orang Guru untuk 7 (tujuh) Sekolah Dasar (SD) dan 4 (empat) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Rote Ndao. Sementara tiga orang lainnya untuk tiga SD di Kabupaten Kupang.

Menurut mantan Dosen Akademi Ligitasi Indonesia (ALTRI) milik Kementerian Hukum dan HAM itu, Pemerintah Provinsi NTT menaruh perhatian besar pada pendidikan dasar. Karena pendidikan dasar sangat penting dan menjadi dasar pembangunan manusia. Mengutip tokoh psiko analisis, Sigmund Freud, Josef menyatakan anak harus dididik (secara baik dan benar ) sejak kecil karena akan sangat menentukan perkembangannya pada masa dewasa.Anak-anak pada tahap ini perlu didik oleh pendidik yan g berkualitas.

“Tidak sekadar menjadi guru, tetapi terutama pendidik. Pendidik erat kaitannya dengan kata pedagogik. Artinya seorang yang membimbing anak ke arah tujuan (hidup) tertentu). Guru artinya digugu dan ditiru. Kita mungkin punya pengetahuan yang luas,tetapi proses didaktis dan metodiknya itu yang harus dipelajari. Banyak sekali kita orang Indonesia, pengetahuannya luar biasa,. Tapi bagaimana mentransfer ilmu pengetahuan itu ke anak didik, tidaklah mudah,” pesan mantan dosen Universitas Indonesia dan Atmajaya Jakarta tersebut kepada para guru muda.

Pria asal Ngada itu yakin, para guru yang terpilih telah mempelajari hal-hal tersebut selama mengikuti proses training.  Astra pasti sudah memberikan secara integral dan komprehensif tentang pedagogik serta unsur didaktik metodik kepada para guru ini. Kemauan dari dalam diri untuk terus belajar harus menjadi motivasi utama. Kalau mau kaya, jangan jadi guru tapi jadi pedagang, lanjut Josef.

“Apalagi kalau mengatakan Guru Muda Semangat Indonesia Cerdas. Predikat ini tidak hanya sekadar ditulis begitu saja. Tetapi harus dihayati, dipahami kemudian kita melakukan proses transfer sikap kepada anak didik. Pemerintah daerah pasti akan memperhatikan guru-guru ini jika kontraknya bersama Astra selesai. Tugas pemerintah adalah melanjutkan apa yang sudah dimulai Astra ini,” jelas Josef Nae Soi.

Di akhir arahannya, Wagub Nae Soi mengajak perusahaan-perusahaan lainnya untuk dapat terlibat dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia NTT melalui CSR-nya. Mungkin tidak lagi di dua kabupaten yang sudah diintervensi Astra, tapi di kabupaten lainnya di NTT, ungkap Josef.

Foto bersama Wagub NTT Josef Nae Soi, 14 Guru Muda dan pihak Astra Internasional

Sementara itu, Herawati Prasetyo, Ketua Pengurus YPA-MDR dalam laporannya mengungkapkan, sejak Tahun 2006 YPA-MDR telah membina 91 sekolah negeri baik SD, SMP maupun SMK di seluruh Indonesia. Masuk ke Kabupaten Kupang pada tahun 2016. Secara keseluruhan, ada 22 sekolah di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao yang diberikan bantuan berupa pembinaan akademis, karakter, seni budaya, kecakapan hidup serta bantuan sarana dan prasarana.

“Khusus Kabupaten Kupang, untuk Kecamatan Takari dan Amarasi Selatan, kami inginkan akselarasi, dengan maksud dalam 5 (lima) tahun ke depan, sekolah-sekolah ini menjadi sekolah unggul seperti sekolah-sekolah yang kami punyai di Jawa. Khusus untuk Rote, ini daerah pertama yang kami masuk semuanya. Jadi di kecamatan Rote Barat, kebetulan di situ ada 7 (tujuh) SD dan 4 (empat) SMP, kami ambil semuanya. Nanti mungkin kami teruskan untuk SMA dan SMK-nya. Kami ingin jadikan Rote Barat sebagai kecamatan cerdas berprestasi ,” tekad wanita berusia 61 tahun itu.

Menurut Herawati, kehadiran guru muda merupakan bagian dari pilar Astra untuk Indonesia cerdas. Tujuannya untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah prasejahtera dengan menghadirkan guru muda yang punya kompetensi dan idealisme memajukan pendidikan di Indonesia. Kehadiran mereka diharapkan menghasilkan peserta didik yang berkualitas dalam bidang akademik, berkarakter positif, memiliki kecakapan hidup dan melestarikan seni budaya daerahnya.

“Rekrutmen guru muda ini, kami lakukan di bulan April. Ada dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Universitas Widya Mandira Kupang, Universitas Airlangga Surabaya dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Lalu kami berikan pendidikan selama satu bulan di Jakarta mencakup semua konsep pengetahuan, sikap dan karakter serta keterampilan standar. Ada materi pedagogi, karakter, profesionalisme guru,Kurikulum 2013, fasilitator untuk buat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Mereka juga diharapkan berperan sebagai agent of change (agen perubahan) ,” jelas Herawati.

Program guru muda ini berlangsung selama satu tahun. Ke-14 orang muda ini merupakan angkatan pertama. Program YPA-MDR diharapkan dapat menjadi model atau menajadi contoh atau model bagi daerah lainnya melalui proses pengimbasan yang kiranya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

Untuk diketahui, YPA-MDR merupakan salah satu dari 9 (sembilan) yayasan milik PT Astra Internasional yang bergerak di bidang pendidikan. Siang hari sekitar pukul 14.00, para guru muda yang bertugas di Rote Ndao diberangkatkan dari Bandara Udara El Tari untuk mulai menjalankan tugasnya setahun ke depan.

Dalam kesempatan pelepasan tersebut, PT Astra Internasional juga menyerahkan Bantuan Fasilitas Air Bersih untuk Kecamatan Rote Barat. (*)

Sumber berita (*/Aven Rame—Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT)
Editor (+rony banase)