‘The Border Battle 2019’ — Mencetak Juara Tinju Dunia Baru dari Perbatasan

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Olahraga tinju sebagai salah satu andalan Indonesia di kancah olahraga Internasional, beberapa tahun terakhir kekurangan atlet terbaik di tingkat internasional. Hal ini dibenarkan oleh Elisabeth Liu, Son. Sos., SH., selaku Promotor Tinju dunia yang bertajuk ‘Mencetak Juara Dunia dari Batas Negara – The Border Battle 2019’ yang akan dihelat pada 5—7 Juli 2019 di GOR Oepoi Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.

“Even Tinju Dunia ini kita buat dengan tujuan untuk melahirkan atlet-atlet tinju dunia yang bisa mengharumkan Indonesia. Karena beberapa tahun terakhir Indonesia tidak memiliki Juara Tinju Dunia, sehingga Fahiluka Surya Production bersama Chris John Foundation berinisiatif membuat event perebutan gelar Tinju Dunia”, ujar Elisabeth Liu, Ketua Fahiluka Surya Production.

Ketika ditemui Media Garda Indonesia, Kamis, 4 Juli 2019, Elsa sapaan akrabnya mengatakan bahwa Kejuaraan Tinju Dunia mempertemukan petinju terbaik dari beberapa negara Asia dan Australia.

“Turnamen ini mempertemukan para petinju terbaik dari beberapa negara, diantaranya Indonesia sebagai tuan rumah, Australia, Philipina, Thailand dan juga Timor-Leste”, ujar Elsa.

Ketika ditemui di sekretariat The Border Battle 2019, Elsa mengungkap bahwa even ini memperebutkan 3 (tiga) gelar juara dunia dan juga 3 (tiga) partai Internasional non title.

Chris John saat memberikan keterangan pers terkait pelaksanaan The Border Battle 2019 pada 5–7 Juli di GOR Oepoi Kupang. Foto by lintasntt.com

“Akan ada 3 gelar tinju dunia yang diperebutkan yaitu, perebutan Juara Light Flyweight IBO World Title, Gelar Juara Super Feather IBO International dan WBC Asia Title, lalu yang terakhir adalah Gelar Juara Super Lightweight IBO Oceania dan WBC Asia Title“, ungkapnya.

Lebih lanjut, sang Promotor menjelaskan bahwa akan ada partai eksibisi antara sang mantan Juara Dunia Tinju asal Indonesia berhadapan dengan orang nomor satu di NTT. Hal ini sebagai bentuk dukungan dan juga sebagai motivasi pelaksanaan even ini.

“Nanti ada partai eksibisi antara Chris John dan pak Gubernur (Gubernur NTT Viktor Laiskodat), sebagai penyemangat bagi para petinju dan juga dukungan sehingga bisa melahirkan para Juara dunia yang baru. Akan ada juga eksibisi antara Chris John dan Menteri Pemuda dan Olahraga pada puncak nanti”, tambahnya.

Ketika ditanya berkaitan dengan persiapan Chris John, Elsa, mengatakan bahwa Chris John sudah siap, dan Gubernur juga sudah bersedia untuk menghadapi Chris John pada partai puncak nanti.

“Satu bulan terakhir ini, Chris John sudah melakukan persiapan berupa latihan fisik dan beberapa teknik lainnya. Karena dia (Chris John, red) ingin memberikan tontonan yang benar-benar menjadi penyemangat. Pak Gubernur juga sudah siap menghadapi Chris John di atas ring nanti”, ujar pemerhati pembangunan Indonesia, khususnya di NTT itu.

Chris John saat menikmati Welcome Drink di Hotel Flobamor City Kupang – NTT

Lebihnya, pada pembukaan kegiatan nanti akan diadakan lomba Lari Naga Timor, yang dibuka untuk umum tanpa dipungut biaya pendaftaran.

” Ya betul. Jadi kita berharap kepada para remaja yang berusia 12—16 tahun agar bisa langsung datang ke lokasi. Kita sarankan untuk memakai seragam olahraga dari sekolahnya. Untuk hadiahnya kita siapkan puluhan juta”, ungkap Elsa.

Lomba lari ini, lanjut Elsa, merupakan kerja sama dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) NTT, sebagai dorongan dalam menciptakan bibit-bibit atlet baru yang berprestasi di bidang atletik.

Dari informasi yang di himpun media ini, petinju yang akan bertanding pada perebutan Gelar Juara Light Flyweight IBO World Title , antara Juara Nasional Terbang Layang KTI, KTPI dan ATI, serta Juara Silver Internasional WBC, Tibo Monabesa asal TTU, berhadapan dengan Peringkat 1 kelas Light Flyweight Australia, mantan Juara Silver Internasional WBC, Omari Kimweri asal Australia.

Untuk perebutan Gelar Juara Super Feather IBO Internasional dan WBC Asia Title, akan berhadapan petinju asal Thailand, Panya Uthok, yang merupakan peringkat 1 kelas Super Feather Thailand menantang petinju tuan rumah asal Sumba Timur, Defry Palulu, Juara WBC Asia kelas Super Feather 58,9 kg.

Sementara petinju asal Ngada, Jhon Ruba, mantan Juara WBC Asia kelas Super Lightweight, akan bertanding memperebutkan Gelar Juara Super Lightweight IBO Oceania dan WBC Asia Title, berhadapan dengan petinju asal Philipina, Joepher Mantan, Juara Asian Boxing Federation kelas Super Lightweight.

Pada partai Internasional non Titel akan berhadapan 3 petinju Indonesia asal NTT berhadapan dengan 3 petinju asal Timor-Leste. Akan ada juga 15 pertandingan amatir yang akan mempertemukan para petinju laki-laki amatir, juga petinju perempuan serta para petinju kelas junior.(*)

Penulis (*/Joe Tkikhau)
Editor (+rony banase) Foto : Istimewa oleh Hotel Flobamor City