Aplikasi Qlue—Tingkatkan Kinerja ASN Pemkot Kupang

Loading

Kota Kupang, Garda Indonesia | Dalam konferensi pers pada Rabu 31 Juli 2019 di Aula Garuda Kantor Wali Kota Kupang, dengan tagline ‘Ayo Berubah’, yang merupakan gebrakan baru menuju Kupang Smart City, yang bermakna sebuah ajakan untuk bergerak secara kolaboratif bagi semua elemen masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan menuju Kota Kupang Moderen

Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore mengatakan bahwa tujuan konferensi pers tersebut adalah untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa 2 tahun kepemimpinan bersama dr Herman Man, progres apa yang sudah dibuat dan apa yang akan dikerjakan dalam waktu 2 tahun dan masa kepemimpinan tersisa.

“Filosofi yang dicanangkan dari awal adalah ‘Ayo Berubah’. Tagline tersebut merupakan ajakan untuk berubah dari pola-pola lama, menjadi yang lebih baru dan modern, dari yang manual menjadi otomatis, dari hal yang biasa menjadi luar biasa”, ujar Wali Kota Jefri.

“Semangat ayo berubah gebrakan baru yang dibuat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) melalui berbagai media, berbagai komponen, termasuk sarana prasarana, termasuk didalamnya smart city”, ujar Jeriko sapaan akrab dari Wali Kota Kupang.

Gerakan ‘ayo berubah’, lanjut Jefri, dari awal sudah dicanangkan dan baru menggema satu tahun terakhir ini, mulai dari pasang sticker dimobil, ayo berubah dalam berbagai pertemuan. Pada awalnya pemerintah meminta kepada masyarakat untuk berubah dalam tiga hal yaitu kebersihan, tanam pohon dan tanam air.

“Tapi sekarang ini kita lebih pada hal yang lebih baru lagi yaitu ayo berubah dalam berbagai hal negatif. Dan yang positif kita tingkatkan”, ujar penerima penghargaan Kota Layak Anak beberapa waktu lalu.

Salah satu hal yang menjadi fokus Pemkot Kupang adalah untuk mensosialisasikan penggunaan Aplikasi Qlue. Jefri menjelaskan bahwa team Qlue dari Jakarta akan memberikan bimbingan teknis (bimtek) Aplikasi Qlue kepada ASN di Kota Kupang, pada tanggal 11—12 Agustus 2019 bertempat di Rumah Jabatan Wali Kota Kupang.

Qlue, jelas Jefri merupakan aplikasi yang digunakan di Jakarta. Dan Kota Kupang menjadi salah satu Kota dari 3 Kota yang menggunakan aplikasi qlue.

“Saat pertama menjabat (Wali Kota) yang pertama saya cari adalah Aplikasi Qlue karena ini sangat terkenal di Jakarta”, tutur Jeriko.

Lanjutnya, dengan aplikasi Qlue akan menuntut kinerja tinggi dari ASN karena jika ada laporan di qlue dan tidak direspon maka tunjangan kinerjanya akan dipotong.

“Misalnya ada sampah, kita foto lalu over kesana (aplikasi Qlue),

Itu harus direspon selama 1×24 jam, kalau tidak direspon sistem akan memotong tunjangan kinerja ASN secara otomatis. Sudah di desain seperti itu.”, ungkap Jefri.

Untuk mengatasi persoalan tersebut akan dibuat tim reaksi cepat dari masing-masing OPD dan akan di tempatkan di masing-masing kelurahan.

Untuk menjawab tuntutan perubahan tersebut maka pihak Qlue akan memberi bimtek kepada ASN dan tim reaksi cepat agar mampu memberikan pelayanan yang lebih baik menggunakan aplikasi Qlue kepada masyarakat.(*)

Penulis (*/Joe Tkikhau)
Editor (+rony banase)