Dinamika 47 Tahun KNPI, Perspektif Ketua KNPI NTT: Orang Muda Bergerak Dinamis

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi NTT, Hermanus Boki dalam sesi “NgoPi (Ngobrol Inspiratif) Bersama Pemuda/KNPI, dengan tema “Ekspansi Bank NTT Di Tengah Pandemi Covid-19” dalam rangka memperingati HUT ke-47 KNPI Tahun 2020, yang dilaksanakan pada Kamis, 16 Juli 2020 pukul 10.00 WITA—selesai di In & Out Resto Kupang; menyampaikan perspektifnya tentang dinamika dan eksistensi KNPI Provinsi NTT.

Hadir sebagai narasumber dalam diskusi sederhana, namun berkualitas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat, antara lain: Plt.Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho; Karo Ekonomi dan Kerja sama Setda Provinsi NTT, Dr. Lerry Rupidara; Manajer Bisnis Harian Timor Express, Marthen Bana; dan Tommy Ndolu (mantan Direktur Kepatuhan Bank NTT).

Menurut Ketua KNPI Provinsi NTT, Dinamika KNPI khususnya dan dinamika orang-orang muda NTT pada umumnya sebenarnya terus bergerak dinamis dari waktu ke waktu dan orang-orang muda selalu memberi catatan sejarah pada setiap perjuangan yang dilakukan.

Kepada media yang tergabung dalam IMO NTT, Hery Boki [sapaan akrabnya], mengatakan secara khusus tidak mengikuti dinamika kepemimpinan KNPI per periode, “Tetapi, di periode pertama saya sejak 2013—2016 dan ini periode saya yang kedua dan terakhir 2017—2020. Saya pikir teman-teman media sudah mengetahui apa saja yang telah KNPI lakukan baik secara internal yaitu penguatan kelembagaan atau organisasi maupun eksternal dalam kegiatan publik sekaligus menggelorakan ruh perjuangan, menjaga nilai-nilai moral dalam spirit moral force,” ucapnya.

Kita tetap menjaga nilai-nilai tersebut, imbuh Hery Boki, agar tidak luntur oleh situasi atau kondisi apa pun. “Hari ini, kalau kita berbicara tentang Bank NTT maka menjadi hal baru karena kita berbicara dengan suasana yang santai dan penuh kebersamaan tanpa mengurangi bobot dari diskusi kita. Setelah kami melihat ke dalam, kita harus secara proporsional melihat persoalan yang hari ini terjadi di Bank NTT,” urainya.

Lanjutnya, Kalau dahulu kita menyampaikan pikiran-pikiran kita dengan cara yang begitu ekspresif sampai pada tingkat demonstrasi, itu karena kita melihat tidak begitu welcome dan komunikatifnya para pimpinan dan manajemen internal Bank NTT untuk menerima segala upaya baik dari orang-orang muda baik di KNPI, pers ataupun lain sebagainya yang bertujuan memberikan kontribusi pemikiran sebagai bagian dari fungsi kontrol.

“Hari ini, ketika Bank NTT di bawah kepemimpinan Bapak Harry Alexander Riwo Kaho, kami coba membangun komunikasi dan ternyata di tengah kesibukannya beliau tetap melayani kami. Karena itu saya dan teman-teman meminta waktu untuk bertemu, karena memang saat ini sangat padat dan tidak bisa, saya mohon ijin agar membangun komunikasi via telepon, bahkan saya minta untuk hari beliau hadir dalam kegiatan KNPI,” ungkap Ketua KNPI NTT dua periode ini dengan antusias.

Foto bersama usai diskusi dengan tajuk “NgoPi (Ngobrol Inspiratif) Bersama Pemuda/KNPI, dengan tema “Ekspansi Bank NTT Di Tengah Pandemi Covid-19” dalam rangka memperingati HUT ke-47 KNPI Tahun 2020

Tujuannya, imbuh Hery, yaitu kita tidak boleh merasa pesimis dengan beberapa persoalan yang hari ini mencuat ke permukaan karena bagi kami ini bukanlah kesalahan manajemen internal Bank NTT, sesungguhnya yang harus kita lihat dan bedah lebih jauh adalah letak kelemahan otoritas jasa keuangan (OJK). “Dari awal OJK tahu akan peluang-peluang permasalahan dan kredit macet ini yang mungkin saja akan berdampak untuk seterusnya. Tetapi, kenapa OJK tidak memberi peringatan dini dalam kewenangannya memberi otoritas,” tegasnya.

Masih dalam penegasannya, Hery mempertanyakan kenapa OJK tidak merekomendasikan kepada pemegang saham setelah melakukan evaluasi untuk direksi ini diganti.

“Ini OJK mendiamkan,” ucap Hery Boki heran.

Berarti, tegasnya, kami juga dalam asas praduga tak bersalah meragukan kompetensi dan integritas personalia OJK. Karena sebenarnya kalau kita telisik lebih jauh tentang seluruh kewenangan yang ada pada OJK berdasarkan Undang-Undang, kalau dilakukan dengan baik, jujur, transparan dan mengedepankan integritas tidak mungkin persoalan yang dihadapi oleh Bank NTT mencuat seperti hari ini.

Oleh karena itu, lanjut Hery, dalam diskusi-diskusi kita, saya bilang tidak. Kita harus lihat kembali secara lebih spesifik persoalan ini letaknya ada di mana dan di situ kita temukan ternyata ada pada kelemahan OJK yang tidak begitu menjalankan peran dan fungsi. Sehingga dalam beberapa kali rapat virtual dengan DPP, kami menyampaikan kondisi-kondisi daerah dan ternyata ini juga dihadapi oleh teman-teman DPP KNPI provinsi lainnya.

Makanya diputuskanlah dalam rapat virtual DPP, KNPI memberi tugas kepada ketua umum untuk menyampaikan rekomendasi pemikiran sekaligus mendukung langkah Pak Jokowi dalam rencana reshuffle kabinet, salah satunya adalah membubarkan otoritas jasa keuangan (OJK). “Dengan pertimbangan-pertimbangan yang kita lampirkan semua sehingga di tengah situasi pandemi Covid-19 ini tidak terjadi pemborosan keuangan negara secara nasional maupun di tingkat APBD terhadap seluruh pembiayaan yang diberikan kepada OJK. Itu salah satu rekomendasi yang kita sampaikan,” ungkapnya.

Selebihnya, tambah Hery Boki, dalam dinamika-dinamika organisasi, kita terus bergerak maju dan saya tidak mungkin berkomentar banyak lagi karena saya hari ini sudah di penghujung masa jabatan. Sementara dipersiapkan oleh teman-teman di OKK yang digerakkan oleh adik Jhon, sebagai wakil ketua, kita akan melaksanakan rapat pimpinan daerah karena berdasarkan mekanisme kita, sebelum musyawarah daerah dilakukan ada satu forum di bawah musda yaitu rapat pimpinan. Rapat pimpinan membahas hal-hal yang berkaitan dengan materi, waktu, lokasi, tempat dan peserta musyawarah daerah. Setelah selesai dan sukses melaksanakan rapimda (rapat pimpinan daerah), kita akan menggelar musda (musyawarah daerah) yang akan dilaksanakan pada awal Desember 2020.

“Setelah itu, akan menjadi tanggung jawab ketua terpilih untuk bagaimana menindaklanjuti gerakan-gerakan perjuangan di organisasi sebesar KNPI. Tidak ada hal yang begitu luar biasa, tetapi bagi kami dalam cacatan dinamika kepemudaan, KNPI cukup memberi warna dan ada cacatan sejarah yang ditinggalkan oleh periode kami. Ada legasi yang kami tinggalkan, itu sebagai sebuah kontribusi dari orang-orang muda KNPI,” tandasnya.

Penulis, editor dan foto (+rony banase)