Expo Kreatif Anak Negeri 2020, Wagub Josef: Wujudkan UMKM Berdaya Saing

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Expo Kreatif Anak Negeri 2020 menghadirkan para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), perbankan dan pasar atau investor yang diharapkan terbangun komunikasi dengan jejaring yang ada demi mendorong geliat ekonomi NTT melalui sektor UMKM dihelat pada 16—17 September 2020 dibuka oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi.

Baca juga : http://gardaindonesia.id/2020/09/11/dorong-geliat-ekonomi-ntt-melalui-expo-kreatif-anak-negeri-16-17-september-2020/

Wagub Josef Nae Soi mengatakan peningkatan kapasitas dan kualitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sangat diperlukan untuk membantu pemulihan ekonomi pada masa pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikannya saat membuka acara Expo Kreatif Anak Negeri 2020 dengan tema ‘Menggairahkan Ekonomi Melalui UMKM’ yang dilaksanakan di Millenium Ballroom Kupang pada Rabu 16 September 2020.

“Kita perlu mewujudkan UMKM yang memiliki daya saing dengan meningkatkan kualitas dan kapasitas untuk bisa terus mendorong pemulihan ekonomi saat ini. UMKM harus didukung dengan sebaik-baiknya. Kemudian kita mau agar bisa terbangunnya komitmen perangkat daerah untuk mendata UMKM _by name, by adrress, by phone, by product dan by sector_. Produknya apa saja, oleh pihak mana saja supaya kita bantu bersama,” jelas Wakil Gubernur.

“Kita harus mampu membuat pasar produk dan pasar unggulan yang kreatif dan inovatif dengan saling memberikan motivasi. Pemberdayaan UMKM dan penumbuhan wirausaha baru perlu dilaksanakan oleh pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat secara menyeluruh dan berkesinambungan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Wakil Gubernur mengatakan dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, salah satu sektor yang terkena dampak adalah UMKM maka perlu penanganan yang serius karena UMKM sebagai pilar utama ekonomi memiliki peran strategis baik dari jumlah, sebaran usaha, dan juga penyerapan tenaga kerja yang besar.

Wagub NTT Josef Nae Soi saat memperoleh produk UMKM NTT

“Di NTT sendiri, jumlah pelaku UMKM kurang lebih 105.000 unit apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk NTT 5,5 juta jiwa yang berarti total masyarakat yang bergerak di sektor wirausaha hanya 1,9%. Oleh sebab itu, seyogianya harus memacu pertumbuhan ekonomi suatu daerah minimal 2 % total penduduknya harus bergerak di sektor wirausaha,” ujarnya di hadapan para penyelenggara antara lain Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan Provinsi NTT (FKLJK); Pemprov NTT (Biro Ekonomi dan Kerja Sama, Biro Umum, Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja); Bank NTT, Himbara, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT, Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT, dan Kanwil DJPb Provinsi NTT.

“Dalam mewujudkan visi NTT Bangkit Menuju masyarakat sejahtera, Pemprov NTT juga secara khusus berkomitmen memprioritaskan pembangunan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan maka saya harapkan dengan pemberdayaan masyarakat dan sumber daya yang ada dengan expo ini juga menunjukkan potensi sumber daya daerah dapat dikembangkan menjadi produk-produk unggulan,” ujar Wagub Josef.

Ia juga berterima kasih kepada Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat yang terus memperkenalkan dan mempromosikan kain tenun asal NTT sebagai produk kekayaan budaya untuk dikenal dunia serta apresiasi kepada Biro Ekonomi dan Kerja Sama NTT bersama Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) yang sudah menggagas dan melaksanakan kegiatan expo tersebut.

Sementara itu, Kepala Biro Ekonomi dan Kerja Sama Setda Provinsi NTT Lery Rupidara, mengatakan Pemprov NTT bersama dengan FKLJK menginisiasi expo ini untuk menjadi sarana menampilkan produk unggulan NTT yang berbasis pada pertanian, peternakan, kelautan perikanan, kehutanan dan dan pariwisata serta mempertemukan produsen dan distributor bersama konsumen dalam peningkatan kapasitas UMKM.

Untuk diketahui yang berpartisipasi pada expo tersebut diantaranya UMKM Binaan PT Jamkrida,UMKM Binaan Bank NTT, UMKM Binaan Bank Indonesia, PT Telkom Indonesia, Dekranasda NTT, BPJS Ketenagakerjaan, Dinas Kesehatan dan BPOM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Biro Ekonomi dan Kerja Sama, Dinas Koperasi,Tenaga Kerja dan Transmigrasi, PT Kawasan Industri Bolok, PT BPR TLM, Perbarindo, PT Pegadaian, , dan PNM.(*)

Sumber berita dan foto (Meldo Nailopo—Biro Humas dan Protokol Setda NTT)
Editor (+rony banase)