Dirut Bank NTT : “Jangan Menjadi Banci dan Memanipulasi Diri”

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Direktur Utama Bank NTT, Alex Riwu Kaho dalam sambutannya pada Launching Go TBK 2 Bank NTT dan Penandatanganan Pakta Integritas pada Senin, 30 November 2020 pukul 09.30 WITA—selesai yang dihadiri oleh jajaran Komisaris, Direksi dan Ketua OJK NTT, menyampaikan bahwa sesuai penilaian dari OJK Bank NTT pada posisi Komposit 3.

Baca juga : http://gardaindonesia.id/2020/11/30/target-bank-ntt-menuju-peringkat-komposit-2-pada-tahun-2021/

Oleh karena itu, imbau Alex Riwu Kaho, (segenap karyawan/karyawati, red) harus bekerja keras melakukan penyesuaian dengan komitmen untuk berpikir positif, bertindak sportif dan menerjemahkan dalam pekerjaan sehari-hari agar turun dari Komposit 3 menjadi Komposit 2 dengan melaksanakan road map.

“Jangan memanipulasi dengan diri untuk melindungi diri dari hal-hal yang tidak pantas dan jangan menjadi banci seolah-olah kita yang menjadi korban, yang menjadi korban adalah Bank karena kerja kita yang tidak profesional, tidak pruden, dan tidak bertanggung jawab,” tegas Dirut Bank NTT.

Selain itu, tegasnya, yang harus dilakukan adalah menyelamatkan bank ini (bank NTT, red) dengan bekerja secara profesional, jujur, tulus, dan sungguh-sungguh.

“Mari memosisikan diri kita masing-masing sebagai agen perubahan dan jangan menjadi korban, karena jika memosisikan diri sebagai korban, maka kita tak punya rasa malu, rasa bersyukur, rasa tahu diri dengan teman-teman di pelosok daerah,” ajak Alex Riwu Kaho seraya mencontohkan karyawan yang bekerja di Lamelera dengan keterbatasan akses, namun bekerja maksimal dengan NPL 0 persen.

Sementara itu, Samuel Djoh Despantsianus Komisaris Independen Bank NTT, memaparkan telah memberikan perhatian serius kepada Direksi Bank NTT untuk menuju TKB 2 karena mustahil digapai jika hanya bekerja biasa saja, karena harus bekerja gila (eksra ordinary) dengan tulus ikhlas dan berkualitas.

“Mustahil, impossible, TKB 2 dapat dicapai apabila etos kerja dan spirit dengan bekerja biasa-biasa saja, karena harus bekerja keras, cerdas, serius, tulus, ikhlas, dan berkualitas. Oleh karena itu, kami dekom (dewan komisaris, red) mengajak semua jajaran untuk memberikan dedikasi terbaik bagi bank NTT yang kita cintai,” ajaknya.

Dewan Komisaris, tandas Samuel Djoh, sesuai fungsi akan mengawal dan memastikan bahwa TBK 2 dapat berjalan dan dieksekusi dengan baik dan maksimal.

Penulis, editor, dan foto (+rony banase)