111 Desa Terpencil di NTT Dialiri Listrik Sepanjang Tahun 2020

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Perusahaan Listrik Negara (PLN) selalu berupaya menghadirkan listrik hingga ke seluruh negeri. Sepanjang Tahun 2020, PLN  menyambungkan listrik ke 111 desa atau sejumlah 82.484 Kepala Keluarga (KK) yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Terima kasih PLN yang telah menyalakan listrik di desa kami di mana dulu desa ini terisolasi, Sekarang kebutuhan masyarakat selama ini sudah terjawab, listrik sudah hadir dan terang,” tutur Warga Desa Fatulunu, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Yusuf Misa.

Dirinya menambahkan, hanya beberapa warga saja yang mampu gunakan genset dengan biaya lebih kurang 200 ribu semalam. Cukup berat bagi masyarakat yang rata–rata berprofesi sebagai petani. Kini, masyarakat desanya hanya perlu membayar paling banyak Rp.100 ribu per bulan karena telah menikmati listrik dari PLN.

Guna menghadirkan infrastruktur listrik di 111 desa, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 664 kilo meter sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 738 kms dan 209 unit gardu dengan total kapasitas mencapai 10.450 kilo volt Ampere (kVA).

Sementara, khusus Desa Fatulunu, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 2,6 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 5,4 kms, dan 1 buah gardu dengan kepasitas 50 kilo Volt Ampere (kVA).

“Ini upaya kami untuk mempercepat peningkatan Rasio Elektrifikasi (RE). Dalam lima tahun terakhir, RE Provinsi NTT meningkat sebanyak 33,69 persen. Dari sebelumnya 52,47 persen, sekarang sudah mencapai 86,16 persen,” tutur General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT Agustinus Jatmiko.

Tidak hanya menambah desa berlistrik, PLN juga  meningkatkan jam listrik menyala di 12 desa di NTT yakni Desa Pasir Panjang, Pasir Putih, Mbakung Kabupaten Manggarai Barat, Desa Bila, Kakaha, Prai Bakul, Kananggar dan Praisalura di Kabupaten Sumba Timur, Desa Probur di Kabupaten Alor, Desa Kebirangga Selatan Kabupaten Ende, Desa Ledeke Kabupaten Sabu Raijua, dan Desa Lelogama di Kabupaten Kupang. (*)

Sumber berita dan foto (*/Communication and CSR PLN)

Editor (+roni banase)