Ucapan A Bakri HM : “NTT Istimewa Hanya Komodo Saja” Picu Reaksi Warga NTT

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Beredar di berbagai platform media sosial dan viral pernyataan anggota Komisi V DPR RI fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Jambi, A Bakri HM, terkait ucapannya bahwa “NTT Istimewanya Komodo Saja” memantik dan memicu reaksi dan respons dari berbagai pihak termasuk warga Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Video lengkap, silakan disimak di bawah ini : https://youtu.be/QFpo834glQI

“Ini rasa keadilan ‘Bu, saya kemarin diajak oleh teman-teman Komisi V kunjungan ke NTT. Tidak ada yang istimewa ‘Bu di sana. Paling yang istimewa Komodo aja,” ucap Bakri HM saat rapat Komisi V DPR RI bersama Dirjen Cipta Karya dan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PU dan Perumahan Rakyat pada Selasa, 26 Januari 2021.

Potongan video yang mulanya di-posting di tiktok tersebut, sontak mendapat respons dan sindiran dari Penyanyi asal Alor-NTT, Andmesh Kamaleng. Dalam akun Instagram Andmesh  menyindir menohok dengan tulisan “Anak NTT sini ngumpul ketong ketawa bareng-bareng” dan mendapat tanggapan Citra Schoslatika yang menawarkan diri sebagai pemandu wisata ke NTT, “ Orang Jawa Sumatra, kumpul sini aku jadi tour guide ke Surga Indonesia di NTT,” ucap Citra Schoslatika sambil ditanggapi Andmesh Kamaleng dengan menyebut, “Sedap Kakak”.

Meski tidak bermaksud merendahkan NTT, dan telah meminta maaf atas hal itu. “Jadi intinya saya tidak ada maksud merendahkan, apalagi bicara provinsi sesama saudara, kalau toh ada yang tersinggung saudara-saudara saya di NTT saya secara pribadi minta maaf, tapi tidak ada maksud seperti itu,” kata Bakri ketika dihubungi detikcom, Minggu (31/1/2021).

Namun, sontak dalam hitungan hari menggapai reaksi warga NTT, termasuk Theodora Ewalde Taek, Anggota Komisi IV DPRD Kota Kupang dari Fraksi PKB ini pun menuliskan komentarnya di dinding akun facebook Theodora Ewalde pada Senin, 1 Februari 2021, “ Bapak dewan harus kunker terus ke NTT biar kami bawa tour keliling. Colek adik Sisilia Mau. Terima kasih untuk pembuat tiktok sekaligus sudah mempromosikan obyek wisata NTT. Selamat memasuki bulan penuh Kasih, tetap waspada dan disiplin PROKES KASIH. Tuhan menjaga dan melindungi”.

Theodora Ewalde Taek

Saat dihubungi Garda Indonesia pada Senin siang, 1 Februari 2021, Ewalde Taek (sapaan akrabnya, red) mengatakan bahwa informasi tentang pariwisata NTT tak hanya diperoleh melalui perjalanan ke daerah yang dimaksud, namun dapat diperoleh melalui media massa.

“Bapak mereka (Anggota DPR RI Komisi V,red) hanya lihat di angka dan anggaran, tak melihat apa dan mengapa,” ucap Ewalde sembari mengajak untuk meninjau bersama mengapa besar perhatian pemerintah menuju ke Labuan Bajo sebagai daerah tujuan Wisata Premium.

Ewalde Taek pun mengajak masyarakat NTT untuk mengambil makna positif dan lebih mempromosikan Pariwisata NTT. “Sebagai masyarakat NTT, saya mengajak untuk lebih mempromosikan Pariwisata NTT, karena semangat mempromosikan NTT harus lebih gencar lagi,” tandasnya seraya mengucapkan terima kasih kepada kreator video tiktok.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Wayan Darmawa mengatakan, bahwa penilaian itu wajar tidak bisa dibendung, tapi fakta NTT pada tahun 2020 dan 2021 menjadi tujuan pertama wisatawan dunia sesuai publikasi majalah pariwisata dunia Lonely Planet dan salah satu sumbangan dari Labuan Bajo.

“Dari yang saya lihat dari pernyataannya (A Bakri HM, red) bilang cemburu, kenapa yang dibangun hanya lima lokasi termasuk NTT yang dibangun dengan sangat pesat yang seolah-olah hanya Komodo saja,” ujar Wayan Darmawa dengan menyebutkan bahwa ucapan tersebut normal.

Yang perlu kita lakukan, imbuh Wayan, seperti kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) bahwa pembangunan Labuan Bajo tak hanya Komodo, namun harus dikembangkan atraksi wisata lain seperti atraksi budaya, kuliner yang khas. “Untuk itu, kita harus kompak bekerja lebih keras, kembangkan atraksi wisata lain,  masyarakat harus bekerja lebih giat mengatasi sampah dan penyediaan rantai pasok dari daerah kita,” ajaknya.

Dengan demikian, tandas Wayan Darmawa, kita harus gencar mendorong agar tak ada jarak antara pembangunan fisik hotel dengan investasi besar dan kunjungan wisatawan meningkat tajam dengan dukungan masyarakat di Labuan Bajo.

Penulis, editor dan foto utama (+roni banase)

Foto pendukung (*/istimewa/koleksi pribadi)