Maret 2021, Bank NTT & Pemprov Helat Swab Antigen & Donor Plasma Massal

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Setelah sukses menghelat kegiatan swab antigen gratis, donor plasma darah dan donor darah biasa pada Jumat, 26 Februari 2021 pukul 09.00 WITA—selesai, maka PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) merencanakan menghelat kegiatan serupa dalam jumlah besar atau massal.

Direktur Utama Bank NTT, Alex Riwu Kaho di sela-sela kegiatan mengungkapkan bahwa sebelumnya saat ia bertemu dan melaporkan kegiatan Donor Plasma Darah dan Swab Antigen Gratis Bank NTT kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan mendapat respons. “Beliau mengajak kita bersama-sama melibatkan lebih banyak pihak melaksanakan kegiatan serupa dalam jumlah besar,” urainya.

Gubernur NTT, imbuh Alex, bakal mengawasi langsung kegiatan kemanusiaan (swab antigen gratis dan Donor Plasma Darah massal, red) massal yang direncanakan dihelat di halaman Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT. “Kami telah berkomunikasi dengan Kadis Kesehatan Provinsi NTT yang bakal bersama dengan Bank NTT dan banyak pihak untuk menyukseskan kegiatan tersebut,” ungkapnya.

Direktur Utama Bank NTT, Alex Riwu Kaho saat memantau gerakan aksi kemanusiaan donor plasma darah dan donor darah biasa di lantai 5 Kantor Pusat Bank NTT

Selain itu, dari gerakan kemanusiaan yang telah dilaksanakan atas kerja sama Bank NTT, OJK, FLJK, dan Komunitas Penyintas Covid-19, Direktur Utama Bank NTT pun berharap agar semakin banyak pasien dapat sembuh dari Covid-19. “Dari proses yang telah dilakukan, kami berharap semakin banyak yang sembuh sehingga timbul rasa percaya diri untuk dapat kembali melakukan aktivitas seperti biasanya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya seraya menyampaikan meski dengan akselerasi yang belum maksimal saat melakukan aktivitas di rumah tangga maupun aktivitas kantor.

Sementara itu, Kepala Unit Transfusi Darah PMI NTT dr. Samson Ehe Teron menyampaikan terima kasih kepada Direktur Utama Bank NTT bersama staf yang telah membuka kesempatan untuk masyarakat mengikuti donor darah konvalesen (plasma darah) dan donor darah biasa. “Dari hasil seleksi diperoleh sekitar 30-an orang yang berhak mengikuti donor darah konvalesen, namun  hanya sekitar 11 orang yang memiliki antibodi tinggi,” ujarnya.

Karena keterbatasan mesin donor darah konvalesen (hanya 1 mesin), imbuh dr Samson, para pendonor harus mengantre. “Proses donor plasma darah membutuhkan waktu satu jam untuk satu orang dan mereka lebih berminat mengantre di PMI dibandingkan ke rumah sakit,” tandasnya.

Penulis, editor dan foto utama (+roni banase)