Manfaatkan Limbah Batu Bara Jadi Batako, PLN NTT Bantu Masyarakat Flores

Loading

Ende, Garda Indonesia | PLN terus mengoptimalkan pemanfaatan limbah pembakaran batu bara atau Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menjadi material bangunan yang bermanfaat bagi masyarakat. Inovasi ini juga terlihat pada pemanfaatan FABA dari PLTU Ropa yang diolah menjadi batako.

“Pengolahan FABA dari PLTU Ropa menjadi batako akan dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan masyarakat Ende, seperti pembangunan Paroki St. Donatus Bhoanawa sebanyak 40.000 batako,” ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko.

Selain itu, imbuh Agustinus Jatmiko, batako dari FABO juga digunakan untuk pembangunan Gereja Stasi Santo Yohanes Pemandi – Patisomba Paroki St. Maria Magdalena Nangahure Keuskupan Maumere sebanyak 37.500 batako, bedah rumah di Kabupaten Ende 24.000 batako. “Termasuk pembangunan sekolah Madrasah Ibtidiyah di Talibura, Kabupaten Sikka sebanyak 15.000 batako,” bebernya.

Proses pemanfaatan limbah pembakaran batu bara atau Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) menjadi batako

Menurutnya, PLN terus berupaya mengoptimalkan pemanfaatan FABA dari PLTU. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mengategorikan FABA menjadi Limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Tidak hanya FABA, Jatmiko juga menyampaikan rencana pelatihan pembuatan kompor pelet melalui pengolahan sampah untuk siswa SMK.

Bapa Uskup Agung Ende, Mgr Vincentius Potokota menyampaikan rasa apresiasi yang tinggi untuk upaya PLN melalui inovasi pemanfaatan FABA yang berdampak bagi masyarakat. “Dimulai sejak tahun 2020, pembangunan Paroki St. Donatus Bhoanawa kini telah mencapai progres 47. Dengan rencana bantuan 40.000 Batako dari FABA PLN diharapkan 4.000 umat dapat segera beribadah dengan nyaman di sini,” tutur Uskup Agung Ende.(*)

Sumber berita dan foto (*/Public Relations PLN)

Editor (+roni banase)