Ramadan 1442H, DPP PRISAI Buka Puasa Bersama dan Tekan Isu KRI Nanggala

Loading

Jakarta, Garda Indonesia | Keluarga besar Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Insan Advokat Indonesia (DPP PRISAI) di bulan suci Ramadan 1442 H, melaksanakan silaturahmi internal sambil buka puasa bersama di Artha Gading Jakarta Utara pada Minggu, 25 April 2021, dihadiri Ketua umum DPP PRISAI Dr. (C) Helex Wirawan, S.E. M.H. Wakil Ketua Umum Dr. Yuspan Zalukhu, S.H., M.H. Sekjen Rudi Nasution S.H., Yeyet Nurhayati S.H., M.H. Anggie Tanjung dan segenap pengurus DPP lainnya.

Ketua umum DPP PRISAI menyampaikan turut berduka cita atas tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan Laut Bali. “Semoga para awak dikenang sepanjang masa sebagai pahlawan Pertahanan NKRI dan mari kita doakan  semoga 53 awak yang gugur diterima dan ditempatkan yang terbaik di surga,” ujar Helex.

Peristiwa tenggelam KRI Nanggala 402, tegas Helex Wirawan, harus diselidiki secara terpadu dan komprehensif penyebabnya oleh segenap jajaran pemerintah, sehingga dapat ditemukan apakah ada pihak yang harus dituntut tanggung jawab hukumnya baik pidana, perdata maupun administrasi.

“Maksudnya agar tidak terulang peristiwa yang sama atau kerugian apa pun ke depan dikarenakan adanya kelalaian apalagi unsur kesengajaan. Kalau murni musibah alam, ya perlu dijelaskan secara transparan pada publik supaya semuanya terang benderang,” urai Helex.

Peristiwa tenggelam KRI Nanggala, tandas Helex, harus menjadi acuan dan pembelajaran buat negara bagaimana yang harus dilakukan ke depan terkait alutista keamanan negara yang baik, perawatan dan bahkan peremajaan alutista keamanan.

Hal tersebut, tekan Ketua Umum DPP PRISAI, sangat penting dan utama buat suatu negara yang sangat luas seperti Indonesia. Kemudian, negara wajib memberikan perhatian lebih terhadap keluarga korban kecelakaan tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402. “Pemerintah dan instansi pertahanan harus memberi perhatian terhadap keluarga para pejuang yang gugur saat menjalankan tugas negara,” pinta Helex.

DPP PRISAI mengapresiasi negara tetangga yang secara sigap dan cepat merespons dengan memberikan bantuan dalam pencarian tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402.

Presiden Jokowi saat bersilahturahmi dengan para perwakilan keluarga awak KRI Nanggala 402

Terpisah, Presiden Joko Widodo mengawali agenda kunjungan kerjanya di Provinsi Jawa Timur, bersilaturahmi bersama para perwakilan keluarga awak KRI Nanggala 402 di Hanggar Lanudal Juanda, Kabupaten Sidoarjo, pada Kamis, 29 April 2021.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi kembali menyampaikan dukacita yang mendalam atas wafatnya para patriot bangsa tersebut. “Pertama-tama atas nama negara, pemerintah, rakyat saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas gugurnya para patriot KRI Nanggala 402. Semoga arwah beliau-beliau diterima di sisi-Nya, diberikan tempat yang terbaik, diampuni dosa-dosanya,” ujarnya.

Presiden Jokowi pun menyebut bahwa pemerintah memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi kepada para awak KRI Nanggala 402 yang gugur atas pengorbanan mereka kepada negara. Selain itu, putra-putri para awak kapal pun akan mendapatkan perhatian khusus dari negara agar bisa mengenyam pendidikan hingga kuliah di perguruan tinggi.

“Untuk putra-putri dari ibu-ibu sekalian nanti akan diatur oleh negara agar bisa sampai kuliah di perguruan tinggi. Tadi saya sampaikan kepada Panglima dan KSAL agar pengaturan dan manajemen mekanismenya semuanya diatur agar rapi,” lanjutnya.

Di samping itu, pemerintah juga akan membangunkan rumah bagi para keluarga korban KRI Nanggala 402. Adapun untuk lokasi rumahnya, Presiden memberikan kebebasan kepada para keluarga korban untuk menentukan..“Nanti ibu-ibu sekalian akan juga dibangunkan rumah yang tempatnya kami nanti mengikuti ibu-ibu semuanya. Terserah bisa di Gresik, di Sidoarjo, atau di tempat lain. Mekanisme ini nanti tolong Pak KSAL dan Panglima bisa mengaturnya sesegera mungkin sehingga segera nanti bisa ini kita laksanakan,” tandasnya. (*)

Sumber berita (*/DPP PRISAI dan BPMI Setpres)

Editor (+roni banase)

Foto utama (*/koleksi DPP PRISAI)