Berbatasan 2 Negara, PADMA Indonesia : NTT Harus Punya Kodam Sendiri

Loading

Jakarta, Garda Indonesia | Nusa Tenggara Timur adalah provinsi terdepan Indonesia yang berbatasan langsung baik darat, laut dan udara dengan Negara Timor Leste serta laut dan udara dengan Australia. Keamanan dan Pertahanan NKRI menjadi sangat vital di NTT. Fakta membuktikan bahwa NTT dari sisi keamanan wilayah Polda NTT sudah masuk kategori tipe A dengan Kapolda berpangkat Irjen.

Miris dan sangat memprihatinkan bahwa dari sisi pertahanan di NTT memperlihatkan NKRI sangat ketinggalan yakni hanya sekelas Komando Resor Militer (Korem) bukan Komando Daerah Militer (Kodam) sendiri. NTT masih di bawah Kodam Udayana Bali.

Gabriel Goa, Ketua Dewan Pembina PADMA Indonesia (Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia) melalui rilis yang diterima Garda Indonesia pada Minggu malam, 27 Juni 2021; mendesak Panglima TNI, Menteri Pertahanan RI dan Komisi I DPR RI wajib menjadikan NTT Wilayah Kodam sendiri yakni Kodam EL Tari NTT dan membuka Korem baru di Pulau Sumba, pulau terdepan Indonesia berbatasan udara dan laut dengan Australia.

Fakta lain, ungkap Gabriel Goa, putra-putri NTT yang berminat menjadi Anggota TNI baik itu melalui jalur Tamtama dan Bintara lebih khusus Akademi Militer (Akmil) dipersulit. Berdasarkan hasil pantauan kami bahwa kemauan putra- putri NTT bercita-cita menjadi anggota TNI sangat tinggi sekali, namun itu semua kandas karena proses perekrutan Akmil harus melalui Kodam Udayana, Bali yang lebih diutamakan putra-putri dari Bali bukan NTT.

“Fakta membuktikan sejak tahun 2016 sampai 2019 calon Akmil asal NTT tidak ada yang tembus seleksi Akmil dengan alasan nilai akademik dan psikologis yang tidak memenuhi syarat, dengan.demikian jatah untuk NTT dialihkan ke Bali. Tahun 2020 NTT hanya dapat 1 orang sedangkan jatah untuk NTT 5 orang dengan alasan karena nilai psikologis yang tidak memenuhi syarat maka kekurangan 4 orang dari 5 orang diambil dari Bali,” urai Gabriel Goa.

Masyarakat NTT, ulas Gabriel Goa, merasa kecewa sepertinya NTT dianaktirikan dan terkesan ada diskriminasi, sementara Papua selalu diprioritaskan putra-putrinya untuk masuk TNI melalui jalur Akmil dengan jatahnya banyak di atas 20 orang per Kodam setiap tahun dan di sana ada 2 (dua) Kodam jadi mereka dapat di atas 40 orang tiap tahun.

Kecewa karena tidak diterima di Akmil di Indonesia, putra-putri NTT mencoba nasib dengan ikut tes Akmil di luar negeri seperti di USA dan mereka lolos. Terpanggil untuk tidak jadikan NTT anak tiri di NKRI karena NTT juga bumi yang lahirkan Pancasila maka kami dari Lembaga PADMA Indonesia (Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia), menyatakan :

Pertama, mendesak DPR RI Komisi I, Menteri Pertahanan dan Panglima TNI segera membentuk Korem Sumba dan Kodam EL Tari Nusa Tenggara Timur pada 5 Oktober 2021 bertepatan dengan Hari Angkatan Bersenjata;

Kedua, mendesak DPR RI Komisi I, Menteri Pertahanan dan Panglima TNI untuk memperhatikan putra-putri NTT diterima di Akmil NKRI dengan demikian mereka tidak tergiur lagi masuk Akmil di luar negeri seperti USA dan Australia karena merasa didiskriminasi dan dianaktirikan di NKRI.(*)

Foto utama (*/koleksi pribadi)