Desa Makatakeri Sumba Tengah Optimalkan Lopo Dia Bisa Bank NTT

Loading

Sumba Tengah, Garda Indonesia | Warga Desa Makatakeri, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah pasca-sentuhan dan pendampingan menjadi Desa Binaan Bank NTT, meski di tengah pandemi Covid-19 lebih meningkatkan potensi desa dengan memanfaatkan secara optimal Lopo Dia Bisa Bank NTT, di desa yang memiliki “Jejak Tapak dan Bukit Presiden Jokowi” tersebut pun telah familier dengan layanan digital Bank NTT.

Baca juga : http://gardaindonesia.id/2021/06/09/festival-desa-binaan-bank-ntt-bergulir-juri-menilai-dan-simak-geliat-ekonomi/

Desa Makatakeri yang juga terkenal pasca-kunjungan Presiden Jokowi meninjau Lumbung Pangan atau food estate pada 23 Februari 2021, tampak geliat ekonomi warga dengan memamerkan dan memasarkan hasil tenun khas Sumba dan memanfaatkan pembayaran digital dengan QRIS Bank NTT.

Foto bersama Kepala Divisi Pemasaran Kredit Mikro Kecil dan Konsumer, Johannis Tadoe (paling kanan), Johny Rohi (ketiga dari kanan) dari Disparekraf Provinsi NTT, Kades Makatakeri (paling kiri)  dan aparat desa

Juri Festival Desa Binaan Bank NTT, Johny Rohi dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) NTT bersama Kepala Divisi Pemasaran Kredit Mikro Kecil dan Konsumer, Johannis Tadoe usai mengunjungi Desa Makatakeri Binaan Bank NTT Anakalang pada Kamis, 10 Juni 2021 mengungkapkan ada geliat ekonomi masyarakat dengan pendampingan Bank NTT cukup konsisten dan dapat memberikan manfaat lebih jika ada perhatian dari seluruh stakeholder.

“Bank NTT telah memulai, kalau ada kolaborasi dari berbagai pihak, maka bakal meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat menggunakan layanan digital. Saat saya di sana, ada tamu yang berbelanja menggunakan QRIS,” ungkap Johny Rohi seraya menyampaikan dengan kondisi tersebut memudahkan masyarakat melakukan transaksi non-tunai di saat pandemi Covid-19.

Agen Dia Bisa Bank NTT, Bukit Jokowi

Selain itu, imbuh Johny Rohi, perlu juga ditingkatkan kapasitas masyarakat menjadi Agen Dia bisa Bank NTT. “Itu memudahkan mereka menggunakan layanan digital Bank NTT guna memenuhi kebutuhan secara digital seperti pembelian token listrik, pulsa telepon, dan pulsa data.

Meski baru memulai sebagai Desa Wisata, ungkap Johny Rohi, warga Desa Makatakeri telah mengoptimalkan menjual hasil tenun dan kerajinan turunan melalui Lopo Dia Bisa Bank NTT. “Bahkan ada pihak luar yang ingin memanfaatkan Lopo Dia Bisa Bank NTT, namun masih diberikan kesempatan untuk kepada masyarakat setempat,” tandasnya.

Ketua Kelompok Tenun Laipatedang, Ibu Aryance Jola Pedi saat menerangkan proses pemasaran dan penjualan tenun menggunakan QRIS Bank NTT

Sementara, Kepala Desa Makatakeri Dedi Soru menyampaikan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara mulai meningkat pasca-kunjungan Presiden Jokowi. “Kunjungan wisatawan termasuk pemerintahan ingin melihat dan mendapat efek dari jejak tapak kaki Presiden Jokowi di lokasi food estate dan dapat menikmati hamparan indah persawahan sebagai lumbung pangan masyarakat Sumba Tengah,” ungkapnya.

Penulis dan Editor (+roni banase)

Foto (*/Divisi Pemasaran Kredit Bank NTT)