Tunda ‘Lockdown’ RT 11 Fatululi, Wakil Wali Kota Kupang Minta Perketat Prokes

Loading

Kota Kupang, Garda Indonesia | Kelurahan Fatululi di Kecamatan Oebobo memiliki fungsi dan peran strategis dalam pembangunan di Kota Kupang. Selain sebagai pusat permukiman dengan jumlah warga mencapai 17 ribu jiwa lebih, Fatululi juga merupakan pusat perekonomian yang memiliki pasar, toko dan usaha-usaha yang mempengaruhi perputaran ekonomi di Kota Kupang.

Kelurahan Fatululi juga berfungsi sebagai pusat sosial dan pusat pemerintahan. Demikian ulasan Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man saat menghadiri pelantikan RT/RW tingkat Kelurahan Fatululi di Kantor Lurah Fatululi pada Selasa, 29 Juni 2021.

Dokter Hermanus Man mengaku sengaja hadir dalam acara pelantikan tersebut karena ingin bertemu langsung dengan para RT/RW yang baru dilantik dan minta dukungan penuh untuk penanganan Covid-19, mengingat saat ini Kelurahan Fatululi masuk dalam zona merah, karena jumlah kasus positif Covid-19 di atas 10 kasus.

Turut hadir mendampingi Wawali dalam kesempatan tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Kota Kupang, Maxi Jemy D. Didok, S.Pd, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, M.Si, Camat Oebobo, Paulus Kajo Werang, SE dan Lurah Fatululi, Donatus N. Samon, S.Sos.

Wakil Wali Kota Kupang bersama para pejabat yang mendampingi bergerak menuju kos-kosan yang terletak di RT 11 Kelurahan Fatululi untuk melakukan penutupan. Di kos-kosan tersebut sementara menetap 10 orang pasien positif Covid-19. Kesepuluh orang tersebut merupakan warga pendatang, para tukang yang hendak melakukan pekerjaan konstruksi di Lippo Plaza Kupang.

Di lokasi Wawali menemui pemilik kos-kosan dan perwakilan dari Lippo yang memastikan akan membantu menyuplai kebutuhan makanan bagi 10 orang tersebut selama menjalani isolasi mandiri di kos. Sementara pemilik kos sudah memastikan akan memasang pintu gerbang yang membatasi ruang gerak warga dan penghuni kos.

Kepada wartawan di lokasi kos-kosan tersebut, dokter Hermanus Man menjelaskan tidak memberlakukan lockdown untuk keseluruhan RT 11 karena 10 orang pasien terkumpul di satu lokasi saja. Namun, untuk mengantisipasi penyebaran virus, para penghuni kos dilarang untuk keluar dari areal kos dan warga sekitar juga diarahkan untuk tidak beraktivitas di seputar areal tersebut.(*)

Sumber berita dan foto (*/PKP_ans)

Editor (+roni banase)