Sabu Timur Jadi Kawasan Industri, PLN UIW NTT Siap Pasokan Listrik

Loading

Sabu-NTT, Garda Indonesia | Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terdapat 2 (dua) pabrik yakni satu pabrik pengolahan rumput laut dan satu pabrik air mìnum dalam kemasan (AMK). Kedua pabrik milik Pemda Sabu Raijua tersebut  diresmikan pada Agustus 2016 dan berhenti beroperasi sekitar tahun 2017—2019 (informasi dari petugas jaga di kedua pabrik, red).

Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua periode 2021—2026,  Nikodemus Rihi Heke dan Yohanis Uly Kale memastikan dalam waktu dekat, kedua pabrik mangkrak yang dapat menjadi salah satu kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) bagi Pulau Sejuta Lontar tersebut dapat kembali beroperasi. Kepastian tersebut disampaikannya kepada Garda Indonesia saat kunjungan kerja General Manager PLN UIW NTT, Agustinus Jatmiko dan tim andal pada Jumat, 24 September 2021.

Bupati Niko Rihi Heke menegaskan bahwa kawasan Sabu Timur telah dirancang dan disiapkan menjadi kawasan industri dan kedua pabrik (rumput laut dan air minum dalam kemasan, red) sementara belum berproduksi.

“Ini akibat dari beberapa persoalan yang dihadapi dan sementara diselesaikan termasuk persoalan administrasi,” ungkap Bupati Niko Rihi Heke sembari mengajak investor untuk bekerja sama dengan Pemda Sabu Raijua.

Bupati Niko Rihi Heke pun menyampaikan terima kasih kepada PLN UIW NTT terutama General Manager Agustinus Jatmiko yang mendukung dan merespons pengembangan jaringan listrik terutama pengembangan kawasan industri di Kecamatan Sabu Timur.

Pose bersama GM PLN UIW NTT dan tim dengan Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua usai tatap muka di rumah jabatan Bupati Sabu Raijua

Mengenai bentuk kerja sama dengan investor atau pelaku usaha, Bupati Niko Rihi Heke meminta untuk membuat berupa permintaan kerja sama untuk disinkronisasi dan dianalisis secara bersama. “Kalau tidak melakukan hal tersebut, maka kita bakal salah melangkah,” tandas Bupati Sabu Raijua, Niko Rihi Heke.

Senada, Wakil Bupati Sabu Raijua Yohanis Uly Kale menegaskan bahwa salah satu persoalan beroperasi pabrik pengolahan rumput laut dan air minum dalam kemasan terkait jaringan listrik. “Dan terkait pihak ketiga yang akan bekerja sama dengan Pemda Sabu Raijua, mereka telah mengidentifikasi kekurangan-kekurangan di kedua pabrik dan siap membenahi,” ujar Wabup Jo Uly sapaan akrabnya.

Target beroperasi kedua pabrik di Sabu Timur tersebut, tandas Jo Uly kita doakan bersama semoga tahun ini (2021, red) dapat beroperasi. “Ini menjadi harapan dan kebanggaan kami masyarakat Sabu Raijua,” pungkasnya.

Sementara itu, General Manager PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko menekankan bahwa pihaknya siap menyuplai listrik ke kedua pabrik yang menjadi kebanggaan masyarakat Sabu Raijua tersebut. Di hadapan kedua pemimpin yang baru saja dilantik Gubernur NTT pada Kamis pagi, 16 September 2021, Agustinus Jatmiko memastikan pasokan listrik yang bakal disuplai akan memenuhi kebutuhan operasional pabrik.

Sebelumnya, Agustinus Jatmiko dan tim andal PLN UIW NTT menyempatkan diri melihat dari dekat kondisi kedua pabrik dan memastikan jaringan dan pasokan listrik yang bakal disuplai.

Penulis, editor dan foto (+roni banase)