Remaja Putri Putus Sekolah Jadi Pewaris Tradisi Menenun di Timor Tengah Utara

Loading

Kefa, Garda Indonesia | Instruktur tenun di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) melalui Dekranasda Nusa Tenggara Timur (NTT) membimbing cara menenun kepada 80 remaja putri putus sekolah. Adapun berbagai latihan dilakukan oleh instruktur kepada para remaja yang belum mampu seperti cara menggulung benang, latihan NON, latihan cara ikat, dan cara menenun.

Kepada Garda Indonesia, instruktur menenun Ny. Angela Neonbeni menuturkan,  kegiatan tersebut dimaksudkan untuk membimbing para remaja putri yang telah putus sekolah agar bisa menenun, dari proses pemintalan benang hingga menjadi selembar kain tenun bermotif kedaerahan setempat.

“Ke depan, mereka menjadi pewaris dan generasi penerus tenun ikat di NTT dan dapat melestarikan budaya turun temurun. Keseluruhan jumlah penenun di NTT, sebanyak 1.000 penenun yang telah aktif mengembang potensi tenun ikat,” tutur Angela.

Peserta menenun, Maria Elfrida asal Ekafalo menyampaikan dapat memperoleh ilmu melalui pelatihan menenun ini. “Jadi, sebagai generasi muda diharuskan mempertahankan budaya yang telah diwariskan oleh para nenek moyang kita,” ujarnya.

Maria Elfrida pun menandaskan untuk proses menenun sangat sulit bagi yang belum paham. “Tetapi, ketika sudah belajar maka semua akan menjadi mudah,” tandas Maria.(*)

Penulis (*/Melkianus Nino)

Foto utama oleh Roni Halek

Editor (+roni banase)