Studi Tiru di Kumham Jakarta, Merci Jone: Keterbatasan Bukan Penghalang Raih WBK

Loading

Jakarta, Garda Indonesia | Tahapan meraih predikat wilayah bebas dari korupsi (WBK) masih berlanjut. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kumham) Nusa Tenggara Timur di bawah komando Kakanwil Marciana Dominika Jone, melaksanakan studi tiru ke Kumham DKI Jakarta pada Senin, 1 November 2021.

Hadir di aula Kanwil Kumham DKI Jakarta tepat pukul 09.00 WIB, kedatangan tim Kanwil NTT disambut hangat Kakanwil DKI Jakarta, Ibnu Chuldun bersama seluruh Ketua Pokja. Kakanwil Ibnu mengajak tim Kanwil NTT melihat langsung semua fasilitas dan layanan yang telah dibangun sampai mendapat pengakuan dan predikat WBK dari Kemenpan RB.

Ibnu Chuldun mengungkapkan, saat ini Kanwil Kumham DKI Jakarta, tengah mempersiapkan diri untuk meraih predikat WBBM. Karena itu layanan yang disajikan akan tetap dipertahankan dan sedang diupayakan agar terus ditingkatkan.

Setelah itu, Tim Kanwil NTT diajak untuk menyaksikan langsung yel-yel, jingle, pengenalan duta layanan, video company profile, dan bahan paparan Kepala Kantor Wilayah.

Kakanwil DKI, Ibnu menambahkan berbagai inovasi telah mereka ciptakan dan implementasikan termasuk inovasi unggulan yang ada khususnya inovasi berupa aplikasi yang mendukung pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Kakanwil Kumham NTT, Merci Jone saat menyematkan kain tenun NTT kepada Kakanwil Kumham DKI Jakarta

Dijelaskan Ibnu Chuldun, mengenai penghargaan terhadap pegawai terbaik yang disampaikan oleh Ketua Pokja Manajemen SDM, dan penjelasan mengenai petugas pelayanan terbaik yang disampaikan oleh Ketua Pokja Pelayanan Publik.

Kakanwil NTT Merci Jone (sapaan akrabnya, red) mengucapkan terima kasih atas penjelasan dari Kumham DKI Jakarta. Ia mengatakan momentum baik ini menjadikan Kumham NTT dapat menimba ilmu dan mencontoh berbagai pengalaman baik dari kinerja yang telah dilaksanakan oleh jajaran Kanwil DKI Jakarta khususnya pada pelayanan di enam area perubahan.

“Kami mengakui, jika dilihat dari luas wilayah administrasi yang jaringan internetnya belum terjangkau di semua daerah pelosok serta dari sisi ekonomi, masih banyak masyarakat yang belum memiliki hp android menjadi salah satu tantangan kami untuk melayani masyarakat dengan menggunakan teknologi. Namun, hal ini tidaklah mematahkan semangat kami untuk meraih predikat WBK,” ujar Merci.

Di sisi lain, imbuh Merci, Kanwil NTT sudah melaksanakan pelayanan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, misalnya bantuan hukum terhadap masyarakat miskin, konsultasi hukum dan penataan regulasi yang telah berjalan baik.

Ditandaskan Merci, bukan cuma kendala teknis, namun keterbatasan SDM dan infrastruktur pun masih menjadi hambatan bagi Kanwil NTT, namun komitmen untuk pencanangan pembangunan zona integritas meraih WBK/WBBM harus tetap dilakukan meskipun dalam kondisi yang sangat terbatas.  (*)

Sumber dan foto (*/DL/Humas Kumham NTT)

Editor (+roni banase)