PNK Hibah Mesin Mixer Garam Bahan Baku Sabun ke Dekranasda NTT

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Politeknik Negeri Kupang (PNK) melakukan uji coba mesin mixer garam untuk bahan baku sabun sesuai permintaan Ketua PKK dan Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, untuk membantu mitra usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal. Hasil kreasi mesin tersebut selanjutnya dihibahkan PNK kepada UMKM yang membutuhkan.

Demikian disampaikan Direktur Politeknik Negeri Kupang, Frans Mangngi, S.T., M.Eng. kepada awak media usai melakukan serah terima dalam bentuk hibah mesin mixer garam bahan baku sabun ke Julie Sutrisno Laiskodat, Ketua Dekranasda NTT pada Senin, 14 Februari 2022 pukul 14.50 WITA di bengkel atau workshop PNK.

Frans Mangngi di hadapan Julie Sutrisno Laiskodat, jajaran Dekranasda NTT, dan jajaran PNK, menyatakan kesiapan Politeknik Negeri Kupang ikut berkontribusi dalam pembangunan di Nusa Tenggara Timur. “Dari 3 (tiga) hal yang diminta Dekranasda, baru 1 (satu) yang kami sudah realisasi yakni mesin pengolah garam. Dan kami akan hibahkan karena ini merupakan hasil penelitian,” ucap Direktur PNK periode 2021—2025 ini antusias.

Julie Sutrisno Laiskodat pun menyambut antusias hasil kreasi mixer garam bahan baku sabun tim yang diproduksi oleh Edwin Hattu, S.T., M.Si. dan tim. Menurutnya mixer ini sangat membantu UMKM yang memproduksi sabun.

Anggota DPR RI Komisi IV ini juga mengungkapkan bahwa Ketua Asosiasi UMKM Naik Kelas NTT, Bobby Fanggidae yang menjembatani kolaborasi antara Politeknik Negeri Kupang dengan Dekranasda NTT. “Hari ini saya kagum sekali, karena Politeknik Negeri Kupang satu-satunya yang mempunyai jawaban dan ada follow up. Saat itu tanggal 31 Oktober 2021, Kak Bobby bawa jajaran PNK dan kami berbicara tentang pembinaan UMKM. Dan dari situlah tercetus permintaan pembuatan mixer garam bahan baku sabun,” ungkapnya istri dari Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

Pose bersama di Gedung Rektorat Politeknik Negeri Kupang

Julie Sutrisno Laiskodat pun mengungkapkan, banyak alokasi anggaran Dekranasda NTT digunakan untuk membeli mesin pengolahan di Pulau Jawa. “Saya ingin agar anggaran tersedia dapat digunakan di dalam NTT. Dan saya kagum terhadap Politeknik Negeri Kupang yang berhasil mengkreasikan mesin mixer garam bahan baku sabun,” ujarnya sembari menandaskan bahwa sebenarnya tahun 2022 ini berencana membeli mesin serupa di Pulau Jawa.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) PNK, Prof. Dr. Adrianus Amheka, S.T, M.Eng. menyampaikan bahwa konkret pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat (PKM) berupa pembuatan teknologi tepat guna sejak tahun 2018—2021, jumlah aktivitas sekitar 100 kegiatan dengan akumulasi anggaran sebesar Rp.3,5 miliar.

“Ada banyak hal yang bisa dilakukan seperti pembuatan rancang bangun tiang lampu jalan untuk mendukung pariwisata di Fatumnasi, Kabupaten TTS. Dan kegiatan di Pantai Liman dan Otan di Pulau Semau. Namun, terkadang kegiatan kami terkendala dengan Standar Nasional Indonesia (SNI),” tandas Prof. Adrianus Amheka.

Sementara itu, ketua tim produksi mesin q garam bahan baku sabun, Edwin Hattu,S.T., M.Si. menyampaikan bahwa produksi mesin mixer ini atas permintaan UMKM yang memproduksi detergen. “Selama ini mereka (UMKM, red) memakai alat lain, namun tidak maksimal,” urainya.

Kelebihan mesin mixer ini, imbuh Edwin Hattu, berdaya tampung 60—80 kilogram dengan gerakan mixer memutar dan naik turun. “Dalam waktu 2—3 menit mesin ini bisa maksimal mengolah garam,” tandasnya.

Penulis dan Editor (+roni banase)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *