Layanan Digital Bank NTT Jadi Contoh, Bank Sulselbar Studi Banding

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Layanan digital branch PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT memperoleh atensi dari PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat atau Bank Sulselbar. Layanan serba digital diluncurkan pada 17 Juli 2021, tepat di ulang tahun ke-59 Bank NTT tersebut, rupanya menjadi contoh atau role model pelayanan bank pemerintah daerah, dengan hadirnya 6 (enam) orang perwakilan Bank Sulselbar di Bank NTT.

Keenam perwakilan Bank Sulselbar terdiri dari Andriany (Plt. Pemimpin Divisi Digitalisasi & Layanan), Amri Mahmud (Pemimpin Departemen Pengembangan Organisasi Divisi SIMO), Mawardi (Pemimpin Departemen APU-PPT Divisi Kepatuhan), Adhitya Grimaldy (Divisi Digitalisasi & Layanan), Adnan Rahman (Divisi Umum), dan Zainal Basri (Divisi Teknologi Informasi); bakal belajar atau melakukan studi banding terkait layanan digital branch Bank NTT.

Keenam perwakilan Bank Sulselbar tersebut disambut dalam seremonial penyambutan oleh Direksi Bank NTT yakni Direktur IT dan Operasional Hilarius Minggu, Direktur Kepatuhan Christopher Adoe, dan seluruh kepala divisi Bank NTT, di lantai 5 Bank NTT pada Rabu, 9 Februari 2022 pukul 11.00 WITA—selesai.

Plt. Pemimpin Divisi Digitalisasi & Layanan Bank Sulselbar Andriany saat memberikan sambutan di hadapan para direksi dan kepala divisi Bank NTT menyampaikan kekaguman atas pemberlakuan layanan digital smart branch. Selain itu, Andriany memandang bahwa Bank NTT telah melakukan layanan digital.

Plt. Pemimpin Divisi Digitalisasi & Layanan Bank Sulselbar Andriany saat memberikan sambutan, Foto : Gilbert Humas Bank NTT

“Sebenarnya banyak pilihan bagi kami (Bank Sulselbar, red) melakukan studi banding, namun kami memilih ke Bank NTT yang memiliki karakter bisnis serupa,” ungkap Andriany.

Kepala Divisi Rencorsec Bank NTT, Endri Wardono kepada awak media, menyampaikan bahwa keenam perwakilan Bank Sulselbar bakal mempelajari semua hal terkait proses smart branch. “Pertama, mereka bakal mempelajari proses smart branch mulai mesin (soft dan hardware), proses perizinan ke regulator terutama ke otoritas jasa keuangan (OJK),” ungkapnya.

Selain itu, imbuh Endri Wardono, Bank Sulselbar juga menawarkan Bank NTT untuk melakukan studi banding terkait proses Bank NTT menuju Bank Devisa. “Karena mereka (Bank Sulselbar, red) telah menjalankan Bank Devisa sejak 2019. Harapan mereka, Bank NTT dapat meminimalisir dampak risiko dan saat pembentukan bank devisa dapat berjalan lancar,” tandasnya.

Penulis dan Editor (+roni banase)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *