Calo Veteran Meliana Abuk Diduga Peras Calon Veteran Belu

Loading

Belu, Garda Indonesia | Warga Desa Faturika, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Lusianus Luan menjadi korban penipuan dan pemerasan oleh oknum calo veteran, Meliana Abuk.

Rio, anak kandung Lusianus Luan mengisahkan pada Jumat malam, 25 Maret 2022, bahwa mulanya Meliana Abuk meminta Lusianus Luan menyerahkan skep (piagam penghargaan, red) veteran asli untuk dibantu proses pencairan ke Taspen Kupang. Namun, untuk urusan tersebut ada beban biaya yang harus disetor oleh korban.

Biaya administrasi yang diminta, senilai 30 juta rupiah hingga membuat ayahnya merasa tidak sanggup memenuhi permintaan itu. Calo Meliana Abuk mengarahkan Lusianus untuk mengajukan pinjaman ke WK, warga Fatubenao, Kecamatan Atambua Kota. Pinjaman pun disetujui dengan Skep asli milik korban sebagai jaminan.

Lanjut Rio, uang 30 juta rupiah itu dipinjam dua kali. Pertama, pinjamannya 20 juta rupiah dengan bunga sebesar 2 juta rupiah, sehingga korban berhak terima 18 juta rupiah saja. Selanjutnya, dari total uang 18 juta rupiah itu, 15 juta rupiah diserahkan ke Meliana Abuk dengan dalil membantu korban dalam mendapatkan SK veteran. Akibatnya, korban hanya menerima 2 juta rupiah dari total pinjaman pertama. Kedua, korban diminta untuk meminjam lagi 10 juta rupiah dengan bunga sebesar 1 juta rupiah. Pinjaman yang diterima korban hanya 9 juta rupiah, dan langsung diambil semuanya oleh Meliana Abuk dengan alasan sama untuk mengambil SK veteran di Kupang.

“Mereka tipu bapak saya dengan cara yang sangat mengecewakan. Masa, suruh bapak gadai skep veteran dengan harga 30 juta dengan bunga 3 juta. Uang itu dua kali diambil. Pertama ambil 20 juta, kedua ambil 10 juta. Jadi, jumlah semua 30 juta,” jelas Rio.

Saat ini, setelah 3 (tiga) tahun berlalu, SK veteran yang dijanjikan Meliana Abuk belum diterima. Padahal, total kerugian yang dialami korban sudah nyaris mencapai 50–an juta rupiah. Akibatnya, kini korban mengalami depresi dan setengah gila.

Rio pun bertekad melaporkan  Meliana Abuk ke pihak kepolisian, apabila skep milik orang tuanya tidak segera dikembalikan.

“Saya lagi sakit, jadi urusan begitu nanti dulu. Kalau mau urusan itu, nanti datang saja ke rumah,” respons Meliana Abuk saat dihubungi wartawan via sambungan ponsel pada Jumat malam, 25 Maret 2022. (*)

Penulis (*/Herminus Halek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *