Kupang, Garda Indonesia | Ratusan anggota LVRI asal Kabupaten Belu dan Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mendatangi Kantor Administrasi Veteran (Kanminvet) Kupang atas inisiatif sendiri sejak Selasa, 8 Maret 2022 hingga hari keempat, Sabtu, 12 Maret 2022; masih tetap memilih bertahan untuk menunggu realisasi hak – haknya.
Baca juga :
Kondisi memprihatinkan, ratusan anggota veteran itu rela mengonsumsi makanan seadanya demi memperjuangkan hak – haknya yang tidak kunjung tiba. Bahkan, rela tidur beralaskan tikar, terpal dan dus yang dibentang langsung pada lantai ubin kotor dan berdebu, dan tentu tidak luput juga dari rasa dingin.
“Kami tidak akan pulang sebelum dapatkan hak kami. Kami ini susah, uang terbatas, buang waktu dan tenaga. Kalau kami pergi pulang, kami tidak ada uang. Jadi, biar kami tunggu saja di sini,” keluh pilu sejumlah anggota veteran ketika disambangi Garda Indonesia pada Jumat malam, 11 Maret 2022, pukul 23.45 WITA.

Disaksikan pula, Ketua Macab Belu, Stefanus Atok Bau tampak seakan tak sanggup melihat keadaan para anggotanya yang tengah berdiam diri, lemah dan seakan tak digubris. Fanus Atok pun tak urung niat serta tekad untuk selalu berada bersama, meski sekadar bercengkerama di kebisuan malam. Ia memantau, mendengar, dan tak berhenti memenuhi segala kebutuhan anggota veteran, semampunya.
“Saya datang ke sini karena merasa punya tanggung jawab sebagai Ketua Macab Belu. Saya tidak pernah suruh mereka datang, mereka yang mau datang sendiri ke sini untuk meminta kepastian tentang apa kata Minvet Kupang dan Kababin Bali. Kasihan, mereka harus tinggal di sini berhari – hari, rela tinggalkan istri anak, keluarga dan kesibukan di kampung. Mereka ini, orang – orang tua yang seharusnya diperlakukan secara layak sebagaimana manusia bermartabat. Saya mau berjuang bersama mereka, apa pun risikonya,” tandas Atok sembari sesekali menatap keliling seisi ruang aula kanminvet, tempat bagi ratusan anggota veteran meletakkan kepala.
Atok berharap, kiranya dengan adanya kedatangan ratusan wajah – wajah tua dan keriput akibat termakan usia lanjut di aula Kanminvet ini bisa menggugah pihak – pihak terkait, tergerak hati, mengangkat kepala untuk segera mengambil peduli dan mewujudkan harapan para anggota veteran ini.
“Semoga mereka ini, tidak pulang dengan tangan hampa,” pinta Stefanus Atok. (*)
Penulis (*/Herminus Halek)