Ende, Garda Indonesia | PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melalui Program PLN Peduli menyalurkan bantuan berupa pelatihan dan pemberian alat kerajinan olahan bambu untuk dijadikan furnitur kepada kelompok masyarakat di Kelurahan Roworena Barat, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penyaluran bantuan dan pelatihan berlangsung di aula Kantor BPP dan dihadiri oleh Manager Bagian Perizinan dan Umum Unit Pelaksana Proyek Nusa Tenggara 2, Camat Ende Utara, Kepala BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Ende Utara, 40 peserta dari kelompok pengrajin dan 5 orang pendamping kelompok.
Manager Bagian Perizinan dan Umum UPP Nusra 2, Panca Budi Setiawan mengatakan selain untuk penyelesaian pekerjaan pembangunan tenaga listrik, pihaknya juga berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial yang merupakan sebuah aksi korporasi dari PLN. Program ini pun, imbuh Panca, sebagai perpanjangan tangan bahwa pemerintah hadir di masyarakat sebagai implementasi peran pembangunan negeri, baik dari aspek sosial, budaya, maupun ekonomi.
“Program tanggung jawab sosial yang kami laksanakan harus berdasar pada SDG’s (sustainable development goals), sehingga pengembangan kapasitas masyarakat menjadi titik utama untuk menciptakan manfaat keberlangsungan ke depan” tutur Panca.
Panca juga berharap dari kegiatan ini dapat menghadirkan nilai tambah peningkatan peluang ekonomi masyarakat di sektor kerajinan. “Untuk para pengrajin dengan adanya bantuan alat dan pelatihan dapat meningkatkan pendapatan, produktivitas dan keterampilan sehingga ke depannya dapat lebih mandiri dan maju,” tandasnya.
Sementara itu, Camat Ende Utara, Zainuddin Ismail menyampaikan terima kasih kepada PT PLN UPP Nusra 2 yang telah menyiapkan dan membuat program seperti ini. Hal itu, imbuhnya, dapat memberikan pancingan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM), sehingga tercapai nilai tambah dari segi ekonomi bagi kelompok kerajinan di Kecamatan Ende Utara.
Zainuddin juga berharap program PLN Peduli ini bersifat sustainibility tidak hanya pelatihan namun memiliki ending hingga proses pemasarannya nanti.
“Terima kasih kepada PLN yang sudah melaksanakan program pelatihan dan pemberian bantuan alat pengolahan bambu menjadi furnitur, pelatihan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat di sini. Nantinya, masyarakat tidak lagi menjual bambu utuh, namun dapat diolah menjadi kerajinan sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan tentu saja meningkatkan sektor kerajinan di Ende Utara,” ujarnya.
Senada, Kepala Koordinator BPP Kecamatan Ende Utara, Antonius Jembi menuturkan, program bantuan dan pelatihan ini merupakan media untuk meningkatkan perekonomian bagi para kelompok pengrajin di Kecamatan Ende Utara yang mana memberikan peluang meningkatkan kemampuan dan keterampilan pengrajin dalam mengolah bambu menjadi furnitur.
“Saat ini, potensi bambu di Kecamatan Ende utara itu begitu banyak, pemanfaatan bambu tentunya harus ditingkatkan juga sehingga nantinya bambu – bambu ini dapat diproduksi menjadi kerajinan yang bernilai tinggi, dan harapan saya PLN ke depan terus dapat mendampingi kelompok pengrajin,” ungkapnya.
Dari pendampingan PLN, tandas Antonius Jembi, usaha para pengrajin dapat berkembang menjadi berbasis home industry bahkan nantinya dapat di ekspor keluar negeri. “Dengan begitu bantuan ini dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian bagi kelompok pengrajin di Kabupaten Ende, khususnya di Ende Utara,” tandasnya. (*)
Sumber dan foto (/*Tim Komunikasi UIP Nusra)