Tahukah kamu bahwa band tertua di Indonesia berdarah Nusa Tenggara Timur? Jika kamu adalah penggemar atau suka dengan lagu-lagu dari Rolling Stone atau The Beatles, maka band tertua asal Indonesia ini memiliki genre dan penampilan yang tidak kalah keren dengan mereka.
The Timor Rhythm namanya. Mulai berkarier pada tahun 1947 di Indonesia, beranggotakan saudara kandung Andy Tielman, Loulou Tielman, Reggy Tielman, Ponthon Tielman dan Jane Tielman dari pasangan Herman Tielman asal Kupang dan Flora Lorine Hess keturunan Indo-Jerman.
Pada tahun 1949, mereka diundang untuk tampil di depan Presiden Soekarno di Istana Negara dan menyanyikan lagu Bolelebo. Ayah mereka Herman bermain gitar dan Ibu mereka bermain sasando.
Pada saat konflik Papua antara Indonesia dan Belanda muncul, keluarga Tielman pindah ke Belanda pada tahun 1957. Namun ada juga informasi yang menyatakan bahwa mereka pindah ke Belanda karena ditawari berkarir di sana.
Saat di Indonesia mereka memainkan lagu daerah dan belum begitu dikenal oleh masyarakat Indonesia, namun setelah berada di Belanda mereka mulai memainkan genre indorock
(perpaduan musik Indonesia dan Barat serta musik keroncong) dan dikenal dengan nama The Tielman Brothers. 50 tahun kemudian lewat artikel Rolling Stone Indonesia, band ini mulai terkenal kembali di negeri asalnya.
Aksi panggung The Tielman Brothers ini terbilang cukup unik pada jamannya, yakni bermain gitar dengan gigi, memainkan gitar dengan gitar di belakang badan dan kepala jauh sebelum Jimi Hendrix, Jimmy Page dan Ritchie Blackmore melakukannya.
Pada tahun 2006, Ratu Beatrix dari Belanda menganugerahi Andy Tielman dengan Star of the Order of Orange Nassau Services. The Tielmans dikenang sebagai band legendaris Hindia Belanda (Indonesia), salah satu pelopor musik rock ‘n roll di Belanda. Mereka juga didokumentasikan dalam film dokumenter “Rockin Ramona”.
Salah satu penampilan The Tielman Brother bisa disaksikan disini.
Selain The Tielman Brothers, NTT terus melahirkan musisi-musisi dengan genre musik lainnya yang mengharumkan nama Indonesia. Salah satunya, Tarwis Lifani Haning atau yang dikenal dengan nama SHAGAH. Musikus post rock asal Kota Kupang ini juga pernah berkolaborasi dengan musisi-musisi mancanegara dari Amerika, Jerman dan India.
Saat ini, SHAGAH sedang menyiapkan sebuah mini album lewat Jelajah Nada Timor.
Jelajah Nada Timor adalah ekspedisi merekam syair-syair tradisional 5 kota/kabupaten di NTT yang berfokus pada 5 ritual/prosesi/acara adat sesuai dengan nilai yang terkandung di dalamnya.
Ikuti perjalanan Jelajah Nada Timor melalui media sosial Instagram @jelajahnadatimor.
Reference:
https://adoc.pub/bab-2-data-analisa88fc0e6267ebf46885127d18dc0727b531699.html
https://questing.wordpress.com/2017/09/03/the-tielman-brothers-andy-tielman/