Diksi Duta Bahasa Provinsi NTT 2023

Loading

Oleh : Roni Banase

“Silakan peserta nomor urut 1 (satu) mengambil nomor undian, menggunakan pelantang dan mempresentasikan krida yang telah tersedia di salin dia,” ucap pewara dalam sesi pemilihan Duta Bahasa Provinsi NTT 2023 pada Sabtu petang, 18 Maret 2023 di salah satu hotel di kota Kupang.

Mungkin bagi sebagian dari Anda, tak memahami beberapa diksi (pemilihan kata yang tepat dan selaras) di atas. Deretan diksi dari kalimat langsung di atas yakni, pelantang, krida, salin dia, pewara. Ya, itulah kosa kata baku sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ataupun Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Kita merasa mentereng dan bangga jika menggunakan istilah asing. Contoh, menyebut master of ceremony, microphone, slide powerpoint. Mungkin saja membuat sebagian orang tak mengerti. Dan kita berbangga diri? Justru sebaliknya, kita seharusnya lebih bangga menggunakan diksi bahasa Indonesia.

Pada momentum pemilihan Duta Bahasa NTT tersebut, saya mengenal 2 (dua) kosa kata baru, salin dia, krida atau materi powerpoint. Ketertarikan saya menelusuri, mempelajari, dan lebih mengenal Bahasa Indonesia, usai rutin berkolaborasi dengan Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT, Valentina Tanate.

Kecintaan saya kepada bahasa Negara pun semakin membumi. Bersyukur ya, ternyata, banyak diksi di dalam Bahasa Indonesia lebih keren dan patut dikenalkan kepada awam. Anda dapat mempelajari kosa kata baru pada KBBI V yang dapat diunduh pada Playstore di bawah ini :

https://play.google.com/store/apps/details?id=yuku.kbbi5

Nah, kembali lagi kepada pemilihan Duta Bahasa NTT Tahun 2023. Duta Bahasa merupakan figur generasi muda mitra pembinaan kebahasaan dan kesastraan yang berfokus pada pengutamaan bahasa Indonesia, pelestarian bahasa daerah, dan penguasaan bahasa asing dengan tujuan meningkatkan fungsi bahasa Indonesia di tingkat internasional, literasi kebahasaan dan kesastraan, internasionalisasi bahasa Indonesia, dan pelindungan bahasa daerah.

Duta Bahasa pun harus menyosialisasikan dan intens mengenalkan Trigatra Bangun Bahasa yakni “Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan kuasai bahasa asing”. Slogan ini dicetuskan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek.

Pose bersama finalis Duta Bahasa dan juri

Kantor Bahasa Provinsi NTT telah menghelat pemilihan Duta Bahasa sejak kisaran tahun 2017 dan telah mendidik ratusan pemuda-pemudi hingga menjadi Duta Bahasa mewakili NTT hingga ke tingkat nasional. Pada tahun 2023, saya pun berkesempatan menyaksikan langsung para finalis menyiapkan dan mempresentasikan krida, kemudian 3 (tiga) juri memberikan masing-masing 1 (satu) pertanyaan menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris.

Pemilihan Duta Bahasa dimulai sejak 20 Januari 2023 dan berakhir pada 18 Maret 2023. Tahapan yang dilaksanakan yakni seleksi administrasi, pendaftar 139 peserta, terdiri atas 85 perempuan dan 54 laki-laki. Berasal dari hampir seluruh kota dan kabupaten di Provinsi NTT. Terdiri atas mahasiswa, guru, maupun kategori umum. Lolos: 109 peserta, 65 perempuan dan 44 laki-laki.

Berdasarkan Tes Kebahasaan dan TKBI, diperoleh 60 peserta, yakni 30 perempuan dan 30 laki-laki. Selanjutnya mengikuti tahap wawancara, tes UKBI, pembinaan selama 2 (dua) hari untuk diperoleh 30 besar, terdiri atas 15 laki-laki dan 15 perempuan. Dari 60 peserta, 3 peserta laki-laki mengundurkan diri karena jadwal praktikum dan lokasi peserta berada di luar kota Kupang. 30 besar peserta masuk ke tahap Unjuk Bakat, melalui akumulasi nilai dari TKBI 10%, UKBI 20%, Wawancara Umum 25%, Wawancara Bahasa Asing 25%, dan Krida 20%.

Pembinaan pun telah dilaksanakan secara tatap muka pada tanggal 15—16 Maret 2023. Unjuk Bakat 30 besar dilaksanakan pada Jumat, 17 Maret 2023. Nilai Unjuk Bakat 30 Besar peserta akan diakumulasi dengan nilai sebelumnya untuk memperoleh 10 besar, yakni 5 laki-laki dan 5 perempuan. 10 besar akan masuk pada sesi presentasi krida dan wawancara dewan juri pada malam penganugerahan. Selanjutnya, terdapat juara terfavorit terdiri atas 1 laki-laki dan 1 perempuan, yang nilainya diambil dari nilai selama tahap awal sampai pembinaan, ditambah dengan jumlah sukai pada unggahan foto di media sosial Instagram Duta Bahasa Provinsi NTT.

Kesepuluh besar disediakan waktu 5 (lima) menit untuk memaparkan program kerjanya menggunakan salin dia atau powerpoint. Adapun deretan 10 (sepuluh) finalis menuju presentasi krida yakni Eno Manekan Benu, Joseph Ricardo Wunda, Dominikus Dionisius Temdy Tukan, Tazyaneida Zhuelaina Kedoh, Debora Mboiek, Rivaldi Yohanis Henuk, Herlofina Angelia Edon, Yelinri Juana Martha Taosu, Imanuel Yoel Sulumasi, dan Andre Aditya Kanni.

Kesepuluh besar pemilihan Duta Bahasa telah melewati babak penilaian bakat oleh juri Elis Setiati, S.Pd., M.Hum. (Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT saat ini), Paulina M. Samosir, S.Sn. dan Tridewi U. Lamabelawa, S.H. Pada malam puncak, para finalis pun dinilai kecakapan mereka oleh 4 (empat) juri andal yakni Merry Nae Soi (Wakil Ketua Dekranasda Provinsi NTT), Elis Setiati, S.Pd., M.Hum. Frans Adi Tiran, Ina Djara, S.Sos., M.Hum. dan Dr. Jermy Imanuel Balukh, M.Hum.

Adapun hasil penilaian juri, para pemenang Duta Bahasa Provinsi NTT 2023 yakni :

Pemenang Putra

  1. Rivaldi Yohanis Henuk, terbaik I putra (Duta Bahasa Provinsi NTT 2023);
  2. Joseph Ricardo Wunda, terbaik II putra;
  3. Dominikus Dionisius Temdy Tukan, terbaik III putra;
  4. Imanuel Yoel Sulumasi, terbaik IV putra;
  5. Andre Aditya Kanni, terbaik V putra;
  6. Januarius Johanson Balla, favorit putra.

Pemenang Putri

  1. Yelinri Juana Martha Taosu, terbaik I putri (Duta Bahasa Provinsi NTT 2023);
  2. Debora Mboiek, terbaik II putri;
  3. Herlofina Angelia Edon, terbaik III putri;
  4. Eno Manekan Benu, terbaik IV putri;
  5. Tazyaneida Zhuelaina Kedoh, terbaik V putri;
  6. Yohana M.M.Bunganaen, favorit putri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *