Kapan Kita Dewasa? Kasus Patung Bunda Maria & Kesebelasan Israel

Loading

Oleh: Andre Vincent Wenas

Memang kekanak-kanakan, bagaimana sih cara berpikir orang-orang yang mengaku dewasa di negeri ini? Bagaimana mungkin bisa berpikir bahwa patung bisa mengubah iman seseorang. Lalu, tak lama kemudian ada kesebelasan junior, U20 (under 20 years old) dari Israel, yang mau ikut kompetisi, di mana Indonesia jadi tuan rumah, dianggap bisa mempengaruhi sikap politik luar negeri Indonesia.

Kayak anak kecil aja. Maaf.

Pemerintah saat ini mesti berurusan dengan orang-orang yang bersikap kekanak-kanakan (childish), yang berpikiran sempit dan yang sukanya mempolitisir isu-isu remeh temeh sesuai dengan selera murahan mereka.

Indonesia sudah berkali-kali menegaskan sikap politiknya terhadap Palestina. Kita selalu konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Indonesia memandang Palestina sebagai sebuah negara berdaulat penuh, dan yang berhak untuk hidup berdampingan secara damai dengan Israel.

Kita mengacu pada Pembukaan UUD 1945 yang bilang bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

Nahdlatul Ulama sebagai ormas Islam terbesar di negeri ini punya sikap yang dewasa dan matang soal kehadiran Timnas U20 Israel ini. Mereka mampu untuk memisahkan antara sikap politik internasionalnya dengan urusan olahraga.

Kita sepakat dengan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama yang menganggap tak jadi soal kalau Timnas Israel itu bertandang dan bertanding di Indonesia. Kehadiran Timnas Sepakbola Israel ini sama sekali tak merugikan posisi politik Palestina.

Perhelatan Piala Dunia U-20 ini diatur FIFA, dan Indonesia sebagai tuan rumah yang baik memang sudah seharusnya taat pada peraturan serta keputusan FIFA. Israel adalah salah satu dari 24 peserta Piala Dunia U-20 pada 20 Mei sampai 11 Juni 2023.

Sikap politik Indonesia tidak berubah hanya lantaran hadirnya Timnas Israel. Kita tetap mendorong dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Sesederhana ini, tak usah ribet dan mengait-ngaitkan ke perhelatan olah raga ini dengan urusan politik internasional.

Patung Bunda Maria dan Timnas Israel saat ini jadi semacam batu uji kematangan dan kedewasaan bersikap kita sebagai bangsa.

Grow up!

Jakarta, 25 Maret 2023

*Andre Vincent Wenas*, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. Patut disesalkan kan, kedewasaan org Indonesia diujui di iven internasional piala dunia u-20 ini, bola kaki itu bulat,bisa menempati ruang dari segala sisi. Israel dtg bukan di urus FIFA,tapi mereka dtg,krna mereka menang di zonanya. Marilah masyarakat Indonesia,sebagai bagian dari masyarakat dunia, menghormati kehadiran klup Israel di Indonesia. Kita lupa, bahwa banyak orang Israel yg dtg sebagai turis atau mungkin juga sebagai ilmuwan di universitas yg ada di Indonesia ini,dg.gunakan visa negara lain…mari kita mendewasakan diri.Mari jadi tuan rumah yg baik bagi seluruh kontingen piala dunia u-20 ini dg.sukses…indonesia disegani,Indonesia di hargai , Indonesia berwibawa,sebahai negara besar ,dg.jiwa besar….