Oleh: Roni Banase
Kepulangan Papa Paulus Banase ke ribaan-Nya, telah direncanakan jauh hari sebelumnya. Orang tua dari 8 (delapan) orang anak dan 11 (sebelas) cucu ini mengimpikan, jasadnya dapat dikebumikan di tanah kelahirannya (pada 75 tahun silam). Dan semuanya terwujud, atas seizin Tuhan.
Suasana Misa Arwah Papa Paulus Banase:
Sebelumnya pada Minggu pagi, 19 Februari 2023, Papa Paulus Banase menyempatkan diri mengikuti Misa Ekaristi di Stasi Yohanes Pemandi, kemudian berpulang ke ribaan-Nya di pertigaan jalan dekat rumah. Menurut penuturan beberapa orang yang melihat, Papa Paulus Banase jatuh tersungkur kemudian tak sadarkan diri hingga menghembuskan nafas terakhirnya di RS Leona, Kefamenanu.
Papa meninggal pada Minggu, 19 Februari 2023, kemudian peringatan 40 hari kematiannya pada Minggu, 2 April 2023, bertepatan dengan perayaan Minggu Palma (baca makna Minggu Palma dalam Katolik) https://id.m.wikipedia.org/wiki/Minggu_Palma
Pada peringatan 40 hari kematian Papa Paulus Banase, maka saya, anak bungsu Edmund Banase, adik Maria Goreti Banase dan anaknya (Rey Aomenu), Ingrita Sigakole (istri dari adik Joni Banase), adik bungsu Emilia Banase, suaminya (Boys Sailana) beserta kedua anak, Marcello dan Kayla Sailana; mengikuti Misa Minggu Palma di Stasi Yohanes Pemandi di Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Kami pun merefleksi jalan yang dilalui Papa dengan menyusuri jalan dari gereja hingga ke rumah (sembari masing-masing memegang daun palem) dan sejenak berhenti di lokasi jatuhnya Papa sembari memanjakan doa bagi arwahnya.
Kedatangan kami ke Desa Naiola untuk memaknai 40 hari kematian sekaligus pemberkatan Rumah Keabadian Papa di Lo’a (pekuburan umum) bagi masyarakat. Diberkati oleh Romo Yanuarius Uskenat Pr (Imam Stasi Yohanes Pemandi).
Di sana, dalam perayaan Misa Arwah pada tanggal 2 November setiap tahunnya, saya berupaya ikut. Dan pada momentum itu, seluruh keluarga yang memiliki pusara (entah itu ayah, ibu, kakak, adik, maupun saudara yang telah meninggal) berkumpul bersama membersihkan, menyalakan lilin di pusara seraya memanjatkan doa bagi arwah-arwah.
Baca makna Hari Arwah dalam Katolik: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hari_Arwah
Masih segar dalam ingatan, sekitar tahun 2020, saat saya bersama mendiang Papa menyalakan lilin di pusara nenek Anastasya Saapan, kakek Dure Banase, Antoin Banase, pusara lainnya; Papa pun mengingatkan saya kembali.
“Nanti, saat saya meninggal, tolong dikuburkan di sini,” ucapnya kepadaku.
Beliau pun selalu mendidik saya untuk tidak terlalu berambisi mengejar harta duniawi, namun lebih mengarahkan untuk intens membangun relasi dengan mitra kerja dan sesama.
Dan itu membuahkan hasil, pada hari kedua Senin, 20 Februari 2023 di rumah duka, Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT); kami menerima kunjungan dan ucapan papan bunga dukacita dari berbagai kalangan termasuk Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT; Komisaris, Direksi dan segenap karyawan karyawati Bank NTT; Direktur Utama Bank NTT, Alex Riwu Kaho; Pimpinan dan Karyawan-karyawati Bank NTT Cabang Larantuka; Direktur CV Landu Protect Jaya; Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT; Jemaat Talitakumi Pasir Panjang; dan berbagai papan duka lainnya.