Mataram, Garda Indonesia | Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), mendorong para generasi muda NTT untuk lebih peka dan paham akan kekayaan energi yang dimiliki Provinsi NTT sehingga mampu dikelola dengan baik dan berguna bagi masyarakat.
Harapan tersebut, bagi VBL, sejalan dengan upaya dunia pada pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tengah gencar diupayakan. Apabila potensi energi yang dimiliki NTT bisa dikelola dengan baik, maka akan berdampak positif bagi pembangunan ekonomi masyarakat.
“EBT di NTT yang kita miliki meliputi energi matahari, energi panas bumi, potensi arus laut yang sangat baik, serta energi angin,” ujar VBL saat melakukan kunjungan kerja di Kelurahan Wehali, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka pada Rabu, 5 Juli 2023.
Salah satu alasan peralihan dunia menuju renewable energy, sebab EBT dapat dipakai secara terus-menerus dan ramah lingkungan. Persaingan dalam pengembangan EBT ini mesti menjadi fokus para generasi muda, khususnya di NTT. Para pemuda, kata VBL, harus tertantang untuk memahami teknologi dalam pengembangan EBT dan mampu melahirkan berbagai inovasi.
Upaya yang dilakukan untuk melahirkan generasi yang siap dengan peralihan EBT, salah satunya, dengan mendorong para siswa di NTT melalui program vokasi ke Jerman untuk belajar renewable energy.
Di samping itu, VBL juga mengharapkan pembenahan dalam sistem belajar mengajar di NTT agar tidak terlalu lama di dalam kelas. Siswa perlu untuk mengeksplorasi daerah di sekitarnya untuk mengenalkan dan memahami potensi daerah yang dimiliki NTT.
“Ketika selesai mengikuti kegiatan pendidikan di Jerman sudah menguasai ilmu dan dapat mengelola dan mengembangkan potensi EBT di NTT dengan baik demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar VBL.
Antusiasme VBL atas pengelolaan kekayaan EBT di NTT juga tercermin melalui dukungan penuh yang diberikan atas pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) unit 5—6 di Poco Leok. Ia mengatakan, dengan memanfaatkan energi panas bumi sebagai alternatif dalam mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar fosil dapat menekan penggunaan emisi yang berujung pada kesiapan negara dalam melawan isu iklim global.
VBL pun meminta masyarakat untuk mendukung keseriusan pemerintah melalui PT PLN (Persero) dalam mengolah potensi panas bumi di Pulau Flores, khususnya dalam pengembangan PLTP Ulumbu unit 5—6 di Poco Leok.
“Memanfaatkan energi panas bumi di pulau Flores, menjadi suatu kekuatan dan kekayaan NTT khususnya pulau Flores ini,” kata VBL.
Proses transisi energi yang dijalankan PT PLN (Persero) saat ini dengan mengembangkan pemanfaatan potensi panas bumi Ulumbu yang ada di Kabupaten Manggarai sejalan dengan road map percepatan bauran energi terbarukan sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional serta penurunan emisi gas rumah kaca yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra), Abdul Nahwan, mengatakan ada potensi energi murah dan ramah lingkungan yang cukup menjanjikan di wilayah Poco Leok, sehingga perlu langkah strategis dan dukungan para stakeholder agar tercapai kesamaan pandangan dan tujuan, sehingga potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.
“PLN ditugaskan untuk menyiapkan suplai energi yang cukup dan andal secara operasional, terlebih PLN ditargetkan menyiapkan energi yang ramah lingkungan untuk mendukung tercapainya Net-Zero Emission di tahun 2060,” ujar Abdul Nahwan.(*)
Sumber (*/tim PLN UIP Nusra)