Bagi Anda yang ingin memelihara burung, pastinya bakal suka dengan jenis burung yang dapat berkicau bahkan hingga yang dapat menirukan apa yang kita ucapkan. Jenis burung seperti ini tentunya tak semua bisa melakukannya.
Burung kakaktua adalah makhluk yang menarik perhatian banyak orang karena warnanya yang cerah, ciri khasnya yang berbeda, dan yang paling penting, kemampuannya meniru ucapan manusia. Namun, ada beberapa kesalahpahaman tentang burung kakaktua dalam kemampuan bicaranya.
Ketika menonton acara hewan, kita sering melihat pelatih melakukan berbagai trik dengan hewan, seperti burung kakaktua yang memedal sepeda atau menirukan ucapan manusia. Pertunjukan ini adalah hasil dari pelatihan sabar dan ikatan kuat antara pelatih dan burung kakaktua. Pelatih harus terlebih dahulu mendapatkan kepercayaan burung kakaktua dan membentuk rutinitas harian yang melibatkan hubungan keduanya yang lebih dekat seperti memberi makan, memberi minum, dan merawat burung kakak tua setiap hari.
Sesi pelatihan harus dilakukan di pagi hari di lingkungan yang tenang untuk memungkinkan burung kakaktua lebih baik mendengar dan meniru suara. Bertentangan dengan kepercayaan masyarakat, bahwa tidak semua burung kakaktua dapat menirukan ucapan manusia dengan mudah.
Menirukan ini adalah hasil dari kekuatan bawaan, seperti mulut besar, lidah yang bulat dan fleksibel, dan dinding membran yang tipis sehingga mudah memproduksi suara. Namun, dengan pelatihan dan ikatan yang tepat, sebagian besar burung kakaktua dapat belajar meniru suara bahkan mengembangkan kosakata kata dan frasa yang besar.
IQ burung kakaktua Afrika, dianggap sebagai salah satu spesies paling cerdas, sekitar 65, setara dengan anak 5 (lima) tahun. Namun, kecerdasan adalah sifat kompleks yang tidak dapat diukur semata-mata oleh IQ. burung kakaktua adalah makhluk sosial yang sangat memiliki kemampuan pemecahan masalah, kesadaran spasial, dan kecerdasan emosional, menjadikannya teman dan hewan peliharaan yang sangat baik.
Memberi makan merupakan bagian penting dari pelatihan, dan pelatih harus memberi makan pada burung kakaktua setelah setiap sesi pelatihan untuk memperkuat perilaku positif dan secara bertahap membentuk kebiasaan. Selama pelatihan, pelatih akan sesekali melempar makanan ke burung kakaktua, yang akan diikuti oleh burung kakaktua sebagai cara untuk mendapatkan makanan. Meskipun burung kakaktua tidak memahami makna kata-kata yang ditirunya, burung kakaktua mengaitkannya dengan hadiah dan akan terus mengulanginya untuk menerima makanan.
Selain menjadi peniru yang hebat, burung kakaktua juga memiliki struktur sosial yang unik dan sangat mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Mereka hidup dalam kawanan di alam liar, di mana mereka berkomunikasi satu sama lain menggunakan berbagai panggilan dan bahasa tubuh. Dalam penangkaran, burung kakaktua dapat membentuk ikatan yang kuat dengan pemiliknya dan hewan peliharaan lainnya, serta mereka dapat berkembang dalam lingkungan, yang diperkaya mencakup mainan, tangkring, dan interaksi yang teratur dengan manusia.
Namun, penting untuk diingat bahwa burung kakaktua adalah hewan yang memiliki hidup cukup lama, yang memerlukan komitmen signifikan dalam hal waktu, perawatan, dan sumber daya. Mereka hanya boleh dipelihara sebagai hewan peliharaan oleh mereka yang dapat memenuhi kebutuhan yang kompleks tersebut.
Burung kakaktua adalah makhluk yang menarik dengan fitur yang unik yang membuat mereka menjadi peniru bahasa manusia yang sangat baik. Namun, kemampuan mereka untuk berbicara bukan bawaan tetapi hasil dari pelatihan yang sabar, pembentukan ikatan, dan penguatan karakter positif. Dengan pelatihan dan perawatan yang tepat, sebagian besar burung kakaktua dapat mengembangkan kosakata yang besar dan menjadi teman serta hewan peliharaan yang luar biasa.
Dan penting untuk memahami sifat kompleks dari makhluk cerdas ini serta memperlakukan mereka dengan kasih sayang dan perhatian yang baik.(*)
Sumber (*/picinstyle)