Baru 3 Tahun Berkiprah, INTI NTT Salur Bansos Hingga 2 Miliar Rupiah

Komunitas0 Dilihat

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Perhimpunan Indonesia Tionghoa atau disingkat Perhimpunan INTI merupakan organisasi sosial kemasyarakatan bersifat kebangsaan, bebas, mandiri, nirlaba, dan non-partisan.

Didirikan pada tanggal 10 April 1999 di Jakarta, Perhimpunan INTI terbuka untuk semua Warga Negara Indonesia (WNI) yang setuju kepada anggaran dasar, anggaran rumah tangga, serta tujuan Perhimpunan INTI.

Pada wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), INTI didirikan pada 18 September 2020 dengan kepengurusan sementara dipegang oleh Theo Widodo telah melakukan berbagai aktivitas kemanusiaan, pendidikan, kebudayaan, dan pembauran.

Musyawarah kerja daerah (Musda) pertama INTI dihelat pada Sabtu, 12 Agustus 2023 menetapkan pengurus periode 2023—2027 dengan formasi kepengurusan Ketua Theo Widodo, Sekretaris David Kenenbudi, dan Bendahara Christofel Liyanto.

Theo Widodo kepada Garda Indonesia menyampaikan bahwa di dalam kepengurusan INTI, tak hanya merekrut etnis Tionghoa saja, namun juga menerima pengurus dari berbagai suku atau etnis bisa bergabung.

Info selengkapnya tentang Perhimpunan Tionghoa Indonesia, silakan klik pada tautan di bawah ini:

https://inti.or.id/

Sementara itu, Bendahara INTI NTT Christofel Liyanto menyampaikan, sejak berdiri pada tahun 2020, telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) hingga 2 miliar rupiah. “Sebagian dibantu oleh INTI Pusat kemudian pengurus INTI NTT bahu membahu. Seperti saat Seroja menimpa NTT, kami membawa bantuan bahan bangunan dan seng kepada masyarakat untuk membenahi ratusan rumah yang terdampak,” ungkapnya.

Pengusaha sukses di bidang perbankan ini pun mengungkapkan, bantuan sosial dari INTI pun menyasar masyarakat marjinal yang mengalami krisis air bersih. “Kalau kami melihat masyarakat mengalami kesulitan, maka INTI bakal turun. Seperti terjadi di Desa Putau (Kabupaten Kupang, red), kami meminjamkan mobil tangki air untuk menyuplai air bersih kepada masyarakat hingga dapat menekan harga tinggi air bersih ,” tandasnya.

Senada, Wakil Ketua Bidang Pariwisata, Mans Sangaji Betekeneng mengungkapkan, pada awal pembentukan, INTI juga menyalurkan bantuan kepada korban letusan gunung berapi Ile Lewotolok di Lembata. Kemudian dilanjutkan dengan bantuan saat pandemi COVID-19.

Penulis (+roni banase)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *