Revitalisasi Bahasa Dawan bagi Generasi Muda di Pulau Timor

Loading

SoE, Garda Indonesia | Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur menghelat bimbingan teknis guru utama revitalisasi bahasa daerah (bahasa Dawan) pada tanggal 18—21 Maret 2024 di SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kegiatan ini merupakan tahapan ketiga dalam pelaksanaan revitalisasi bahasa daerah di Provinsi NTT Tahun 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 70 guru sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara.

Bimbingan teknis guru utama ini merupakan upaya untuk menekan laju kepunahan bahasa Dawan. Laju globalisasi yang makin pesat dan migrasi penduduk karena adanya fenomena perubahan iklim. Selain itu, sikap bahasa para penutur yang semakin menurun terutama di antara para penutur muda. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya nyata dalam pelindungan bahasa daerah oleh pemerintah dan masyarakat.

Kegiatan bimbingan teknis guru utama revitalisasi bahasa daerah (bahasa Dawan) tahun 2024 dibuka oleh Penjabat Bupati Timor Tengah Selatan, Drs. Seperius Edison Sipa, M.Si. Dalam sambutannya, Seperius menyampaikan bahwa generasi muda adalah sasaran potensial untuk melestarikan bahasa daerah.

“Mereka (penutur muda) memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap eksistensi bahasa daerah termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif agar generasi muda tertarik belajar bahasa daerahnya sendiri,” ungkapnya.

Seperius juga menyampaikan pengenalan bahasa daerah harus ditanamkan kepada generasi muda agar kelestarian bahasa daerah tetap terjaga. Nilai-nilai bahasa merupakan aset pariwisata dalam tataran regional harus dijaga dan dilestarikan karena nilai-nilai bahasa menjadi ciri khas atau pembeda dengan daerah lain.

“Harapan saya agar kegiatan seperti ini (bimbingan teknis guru utama revitalisasi bahasa daerah) dapat terus digelar secara berkesinambungan, disertai evaluasi untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik kegiatan,” tandas Seperius.

Ketua Tim Administrasi Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur, Irwan Alfreed Pellondou, mewakili Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur menyampaikan sejak tahun 2022 revitalisasi bahasa daerah telah dilaksanakan pada 7 bahasa sasaran, yaitu bahasa Dawan, Kambera, Manggarai, Rote, Abui, Adang, dan Kabola.

“Capaian sejak 2022 adalah 524 guru terbina dan 71.697 orang terimbas pelaksanaan RBD di Provinsi NTT yang terdiri dari guru, siswa, lembaga pemerintah, pegiat sastra/budayawan/seniman, dan Masyarakat umum,” sebutnya.

Irwan pun menekankan peserta kegiatan diharapkan dapat melaporkan hasil kegiatan dan rencana tindak lanjut ke kepala sekolah dan berkolaborasi dengan guru-guru di sekolah dalam implementasi pembelajaran bahasa Dawan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Musa Benu, S.H.. hadir dalam kegiatan ini dan menyampaikan materi bahasa daerah sebagai dasar pembelajaran muatan lokal di sekolah serta strategi implementasinya di Kabupaten TTS.

Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan 3 (tiga) narasumber yang memberikan penguatan dan penyegaran terkait materi-materi ajar revitalisasi bahasa daerah, seperti menulis cerpen, mendongeng, berpidato, natoni atau takanap, bonet, dan komedi tunggal. Tiga narasumber ini adalah Marten Luther Tlonaen, Margarita D. I Ottu, S.Pd., M.Pd.K., dan Dr. David Natun, S.Pd., M.Pd..

Setelah tahapan bimtek selesai, para guru akan kembali ke sekolah masing-masing untuk melaksanakan pengimbasan pembelajaran bahasa daerah kepada rekan-rekan guru dan terutama pembelajaran kepada siswa sebagai tunas muda bahasa Dawan.(*)

Sumber (*/Veva/KBPNTT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *