SEMARAK! Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Bahasa Rote

Loading

Rote, Garda Indonesia | Pada Selasa—Rabu, 26—27 September 2023, bertempat di Lapangan Paulina Haning-Bullu, Desa Holoama, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dilhelat Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Bahasa Rote Tahun 2023. Kegiatan ini kedua kali secara berturut-turut terlaksana berkat kerja sama Pemkab Rote Ndao dan Kantor Bahasa Provinsi NTT.

FTBI merupakan bagian dari “Program Merdeka Belajar Episode ke-17, Revitalisasi Bahasa Daerah” yang dicetuskan oleh Mendikbudristek, Nadiem Makarim, pada 21 Februari 2022, bertepatan dengan momen Hari Bahasa Ibu Internasional. Revitalisasi bahasa daerah (RBD) dicanangkan dalam rangka pelindungan terhadap bahasa daerah yang menghadapi ancaman kepunahan.

Usai serangkaian webinar seri bahasa yang terancam punah pada 2021 silam, Kantor Bahasa Provinsi NTT mulai melakukan RBD pada 2022. Bahasa daerah yang disasar untuk revitalisasi pada waktu itu ialah bahasa Dawan, bahasa Abui, bahasa Manggarai, bahasa Kambera, dan bahasa Rote. Tahun ini bahasa daerah yang direvitalisasi bertambah 2, yakni bahasa Adang dan bahasa Kabola.

Rangkaian RBD 2023 dimulai dengan rapat koordinasi (rakor) dengan para pemangku kepentingan di Hotel Neo Kupang pada 27—29 Maret 2023 yang diikuti oleh pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota (pemprov dan pemkab/pemkot), maestro, akademisi, budayawan, pegiat komunitas/budaya, dan lain-lain. Agenda berlanjut ke pelatihan pelatih atau training of trainer (ToT) yang dilaksanakan di Alor, Sumba Timur, Manggarai, Timor Tengah Selatan (TTS), dan Rote yang diikuti oleh para guru utama atau guru master yang ditunjuk untuk dilatih oleh para maestro. Para guru ini nantinya yang berperan melakukan pengimbasan di tingkat sekolah.

Tahap berikutnya ialah pemantauan (monitoring) oleh Kantor Bahasa Provinsi NTT terhadap pelaksanaan pelatihan yang dilakukan oleh para guru utama di sekolah. Pelatihan yang dimaksud ialah pelatihan penggunaan bahasa daerah dalam berbagai medium, seperti puisi, pidato, cerita pendek (cerpen), cerita rakyat, komedi tunggal atau standup comedy, tuturan/syair adat, dan lain-lain.

Tahapan selanjutnya dari RBD ini ialah FTBI yang dilakukan secara berjenjang, mulai tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Melalui pelaksanaan festival ini diharapkan perhatian (awareness) masyarakat terhadap penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa ibu (bahasa yang pertama-tama digunakan dalam kehidupan) meningkat. Apabila hal itu sudah tercapai, berikutnya diharapkan upaya pelindungan bahasa daerah dapat lebih masif.

FTBI Bahasa Rote dilakukan dua hari karena tingginya minat masyarakat yang mengakibatkan banyaknya sekolah yang mendaftar untuk berpartisipasi sebagai peserta festival. Tahun ini peserta festival jenjang SD dan SMP tidak disatukan dan pada hari berbeda. Mata festival yang dihelat ada 5 (lima), yakni puisi, pidato, cerita rakyat, cerpen, dan kebalai (tuturan adat disertai tarian, dilakukan berkelompok).

Total penampilan untuk FTBI Bahasa Rote tahun ini mencapai 170 penampil, yakni 95 penampil untuk jenjang SD dan 75 penampil untuk jenjang SMP dengan rincian puisi masing-masing 25 penampil untuk SD dan 24 penampil untuk SMP, pidato masing-masing 15 penampil tingkat SD dan 18 penampil tingkat SMP, cerita rakyat diikuti 20 penampil jenjang SD dan 16 penampil jenjang SMP, cerpen diikuti masing-masing 17 penampil jenjang SD dan 10 penampil jenjang SMP, serta kebalai yang masing-masing diikuti 18 penampil tingkat SD dan 7 penampil tingkat SMP.

 Deretan pemenang FTBI Bahasa Rote

Karena banyaknya jumlah penampil untuk jenjang SD, panggung dan tim juri dibagi menjadi 2. Panggung 1 yang menampilkan cerita rakyat dan kebalai diisi oleh dewan juri yang terdiri atas Elis Setiati, Eduard Pellondou, dan Mikron M. Polly, sedangkan panggung 2 yang menampilkan cerpen, pidato, dan puisi diisi oleh dewan juri yang terdiri atas Leksi S. Y. Ingguoe, Felipus Ndun, dan Aris Edo Riyandhika. Juri yang menilai penampil jenjang SMP ialah Mikron M. Polly, Eduard Pellondou, dan Leksi S. Y. Ingguoe. Berikut ini daftar sekolah yang menjadi penampil terbaik

  1. Jenjang SD
  2. Puisi (SD)
Nomor Peserta Asal Sekolah Total Nilai Predikat
19 SD Inpres Tudameda 252,2 Terbaik I
1 SD Inpres Ufalen 241,8 Terbaik II
17 SD Negeri Keoen 241,2 Terbaik III
20 SD Inpres Sanggaoen 239,05 Terbaik IV

 

  1. Pidato (SD)
Nomor Peserta Asal Sekolah Total Nilai Predikat
9 SD Negeri 1 Baa 234,75 Terbaik I
5 SD Inpres Onatali 233 Terbaik II
8 SD Inpres Sedeoen 231 Terbaik III
11 SD Inpres Mokdale 224,75 Terbaik IV

 

  1. Cerita Rakyat (SD)
Nomor Peserta Asal Sekolah Total Nilai Predikat
19 SD Negeri Papela 243,85 Terbaik I
8 SD Inpres Onatali 235,4 Terbaik II
12 SD Negeri Keoen 220,75 Terbaik III
1 SD Inpres Ufalen 212,7 Terbaik IV

 

  1. Cerpen (SD)
Nomor Peserta Asal Sekolah Total Nilai Predikat
5 SD Inpres Busalangga 221,5 Terbaik I
12 SD Inpres Tudameda 219 Terbaik II
14 SD Inpres Dalebane 218,5 Terbaik III
6 SD Negeri Oeledo 216,5 Terbaik IV

 

  1. Kebalai (SD)
Nomor Peserta Asal Sekolah Total Nilai Predikat
16 SD Inpres Oebatu 249,9 Terbaik I
4 SD Inpres Busalangga 239 Terbaik II
9 SD Negeri 1 Baa 238,8 Terbaik III
2 SD Inpres Oehu 237,6 Terbaik IV

 

  1. Jenjang SMP
  2. Puisi (SMP)
Nomor Peserta Asal Sekolah Total Nilai Predikat
10 SMP Negeri 3 Rote Barat 250,05 Terbaik I
19 SMP Negeri 2 Rote Timur 245,80 Terbaik II
3 SMP Negeri 1 Rote Tengah 239,95 Terbaik III
17 SMP Negeri 1 Rote Selatan 235,85 Terbaik IV

 

  1. Pidato (SMP)
Nomor Peserta Asal Sekolah Total Nilai Predikat
5 SMP Negeri Satu Atap Daiama 250,25 Terbaik I
4 SMP Negeri 1 Rote Timur 245,65 Terbaik II
13 SMP Negeri 2 Rote Timur 241,95 Terbaik III
3 SMP Negeri Satu Atap Oeoko 239,20 Terbaik IV

 

  1. Cerita Rakyat (SMP)
Nomor Peserta Asal Sekolah Total Nilai Predikat
4 SMP Negeri 1 Rote Timur 251,30 Terbaik I
1 SMP Negeri Satu Atap Panamamen 238,75 Terbaik II
13 SMP Negeri 2 Rote Barat 238,50 Terbaik III
5 SMP Negeri Satu Atap Daiama 237,15 Terbaik IV

 

  1. Cerpen (SMP)
Nomor Peserta Asal Sekolah Total Nilai Predikat
12 SMP Negeri 3 Rote Timur 229,20 Terbaik I
2 SMP Negeri 1 Rote Tengah 228,20 Terbaik II
1 SMP Negeri 3 Lobalain 224,95 Terbaik III
10 SMP Negeri 1 Lobalain 223,45 Terbaik IV

 

  1. Kebalai (SMP)
Nomor Peserta Asal Sekolah Total Nilai Predikat
3 SMP Negeri 1 Rote Timur 241 Terbaik I
7 SMP Negeri 1 Pantai Baru 239,7 Terbaik II
4 SMP Negeri 3 Pantai Baru 238 Terbaik III
1 SMP Negeri 1 Rote Tengah 236,2 Terbaik IV

Dalam pidatonya saat mengumumkan hasil penilaian, Mikron M. Polly menyampaikan guru pendamping jangan hanya melihat penampilan dari siswanya sendiri agar tidak kecewa karena semua peserta berusaha untuk menampilkan yang terbaik.

Saat penutupan kegiatan, Irwan Alfreed Pellondou selaku KTU mewakili Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan revitalisasi bahasa daerah hingga pemda mandiri. “Selain itu, kami juga melakukan pemantauan terhadap guru utama yang berpotensi. Oleh karena itu, Bapak Ibu guru sekalian harus tetap semangat,” tandasnya.(*)

Sumber (*/denis/KBNTT)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *